🐉TCE-O1🐉

14.4K 1.2K 25
                                    

Hallo gengss welcome to my story⛓️

Jumpa lagi sama author yang cans,canda cans:v
Gimana kabar kalian,moga aja sehat selalu ya:)

Happy reading📚

Jangan menyerah hanya karena kau pernah gagal•
-Author-

Seorang putri utama dari klan Zhinhe bernama Fen Zhinhe. Memiliki sifat yang lemah, mudah di tindas,dan memiliki sifat baik hati. Karena sifatnya yg lemah dan mudah di tindas dia sering diperlakukan kasar bahkan seorang pelayan pun berani bersikap semena-mena kepadanya. Dia sering di tindas adiknya Rhou Zhinhe, anak ayahnya dan selir barunya.

Ibu Fen Zhinhe adalah seorang permaisuri yang sangat disegani di klan Zhinhe dan dia juga sangat dihormati. Namun semuanya berubah semenjak ibunya sakit dan ayahnya menikah lagi dengan Selir Mei Yin, dia dan ibunya tak lagi dihormati dan disegani. Bahkan pelayan pun berani kepada mereka. Selir Mei Yin dan adik tirinya Rhou Zhinhe sering menindasnya.

Dia masi ingat ketika dirinya dan ibunya tinggal di paviliun Baqi, paviliun yang jauh dari kata layak, atap bocor, tembok berlubang, lantai yang masi berupa tanah, dan perabot bekas yang sudah tak layak pakai.

Bahkan uang berobat ibunya dan uang bulanan yang diberikan ayahnya setiap bulan dikorupsi Selir Yin dan anaknya untuk berbelanja, dia dan ibunya hanya diberi tiga koin tembaga. Namun semua perbuatannya itu tak diketahui ayahnya.

Dia bahkan tak memakai pakaian layaknya seorang putri utama. Bahkan orang yang tidak mengetahuinya akan menganggap bahwa ia seorang pelayan, dan yang paling parah adalah ketika dia dibunuh oleh Selir Yin dan anaknya. Dia dicekoki minuman beracun lalu dia dibuang ke hutan. Namun Putri Fen tak menyimpan dendam kepada siapapun bahkan sampai akhir hayatnya.

Entah kenapa ingatan itu berputar dengan sendirinya di kepala Felixia, sejak terbangun dari pingsannya dia dibuat bingung dengan keadaannya sekarang. Mulai dari bangun dengan memakai pakaian kuno dan ditempat yang sangat asing baginya ditambah dengan ingatan yang berputar tanpa dia suruh.

Dia masih bersyukur masih bisa bangun, dia bangun dan berjalan menyusuri, hutan? Felixia baru sadar dirinya terdampar di hutan sendirian. Felixia terpaksa berjalan dengan sisa energi yang ia miliki.

Setelah berjalan hampir sepuluh menit, dia sampai di sungai. Karena haus akhirnya Felixia minum air dari sungai tersebut. Belum selesai keterkejutannya bahkan dia dibuat terkejut lagi saat dia melihat bayangannya, ini bukan wajah dan tubuhnya!

'Jadi aku melintasi waktu? Dan ingatan tadi ingatan pemilik tubuh asli ini?'

'Baiklah karena aku sudah mengambil alih tubuh dan wajah Putri tidak dianggap ini, aku berjanji akan balas dendam kepada semua orang yang sudah membuatmu dan ibumu menderita selama kamu hidup!'

***

"Hahaha, pasti dia sudah mati dimakan binatang buas dan aku akan jadi putri utama klan Zhinhe," ucap Putri Rhou dengan angkuh.

"Iya dan sebentar lagi giliran wanita tua penyakitan itu yang mati, dan aku akan jadi seorang permaisuri," ucap Selir Yin tak kalah angkuh.

Mereka merayakan keberhasilan mereka membunuh Putri Fen seolah hal yang mereka lakukan itu adalah hal yang patut dipuji. Tanpa mereka sadari Putri Fen Zhinhe mendengar semua percakapan mereka.

"Oh jadi mereka sepasang ibu dan anak tak tau diri itu," ucapnya dengan senyum miring.

Setelah itu Putri Fen berjalan menuju paviliun Baqibuntuk menemui ibunya Fen, atau sekarang juga sudah menjadi ibunya?

***

(Fen Zhinhe Pov)
-Paviliun Baqi

'Hah jadi ini paviliun Baqi? Bahkan paviliun ini jauh dari kata layak.'

"Putri, ahkirnya putri pulang. Sejak semalam Permaisuri Shen menunggu putri sampai demam tinggi," ujar seorang gadis kecil.

'What putri? Tapikan di ingatan pemilik tubuh ini semua orang berani padanya, oh atau gadis kecil ini pelayan pribadiku?'

"Putri Fen?"

"Ahh iya, dimana ibu?"

"Permaisuri Shen didalam putri, demamnya tinggi sekali jika permaisuri tak berobat saya takut demamnya makin tinggi."

"Tenang aku akan cari cara supaya ibu bisa berobat."

"Tapi bagaimana caranya putri? Bahkan selir Yin belum memberi koin sampai saat ini." Ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Tak perlu kau pikirkan, biar masalah ini aku yang pikirkan caranya. Kau rawatlah ibu kompres ibu dengan air hangat, aku akan keluar cari uang."

"Baik putri."

"Oh ya siapa namamu?"

"Apa, putri lupa namaku?"

"Eum, ya semenjak kejadian semalam aku lupa akan sebagian hal."

"Tak apa putri, namaku Lanlan."

"Baiklah Lanlan kau jaga ibu sementara aku akan cari uang."

"Baik putri."

'Hahaha sekarang mari kita bersenang-senang Selir Yin,' ucapku dalam hati sambil tertawa jahat.

(Fen Zhinhe Pov End)
-Paviliun Baqi

•b e r s a m b u n g•

Halo gais👋

Gimana chapter ini?
Maav kalo kurang seruu:(

Btw buat kalian yang benci sama selir Yin sama kok author juga.
Jangan lupa tambahin cerita ini ke perpustakaan kalian /reading list kalian><

Jangan lupa:
-v o t e ⭐
-k o m e n 💬

Jangan lupa:-v o t e ⭐-k o m e n 💬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you next chapter👋

The Cunning Empress (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang