🐉TCE-34🐉

2.5K 213 14
                                    

Halo gengs welcome to my story

Gimana kabar kalian setelah dua bulan gak ketemu saya? Kangen cerita ini update tidak? Semoga menikmati update aku kali ini!

Happy reading📚

Raja Ming dan Ratu Wei sudah kembali dari perjalanan bisnis mereka, Putri Rhou juga sudah mulai menjadi baik.

Usia kandungan Putri Fen sudah menginjak 2 bulan, selama satu bulan terakhir dia sering diganggu dengan arwah Selir Elizabeth. Arwah itu sering mengganggu Putri Fen bahkan Putri Fen pernah sampai pingsan karena ditakuti arwah tersebut.

Pangeran Xing juga ditugaskan untuk menyusul saudaranya yang lain untuk ikut berperang. Artinya Putri Fen hanya sendirian di paviliun.

Namun akhir-akhir ini tak jarang Putri Rhou menawarkan diri untuk menemani Putri Fen tidur, tentu Putri Fen menolaknya dia ingat pesan suaminya sebelum berangkat ke medan perang agar tak berdekatan dengan adik tirinya yang licik itu.

Arwah Selir Elizabeth kembali muncul dengan tiba-tiba, saking terbiasanya dengan kehadiran arwah tersebut sekarang Putri Fen tak takut lagi dengan arwah itu.

"Berhati-hatilah dia licik," nasihat arwah Selir Elizabeth kepada Putri Fen.

"Iya aku tau," jawab Putri Fen enteng.

Tiba-tiba arwah yang tadinya melayang di depan wajah Putri Fen kini sudah berada tepat didepan perut Putri Fen. "Halo cicit ku, aku pastikan kaulah satu-satunya pewaris tunggal tahta kerajaan ini!" ucapnya dengan percaya diri.

"Sudahi bualan mu itu, kau tak ingat Xian juga memiliki seorang anak?"

"Anaknya seorang perempuan itu artinya dia tak bisa menjadi seorang pemimpin karena seorang pemimpin harus laki-laki!"

"Memang kau yakin bayiku nantinya seorang laki-laki?"

"Aku yakin 100% dia laki-laki, tapi nantinya dia akan sedikit kekanak-kanakan dan kau harus sabar dalam mengurusnya jika tidak dia sendiri menjadi kehancuran bagi negeri ini," nasihat arwah tersebut kepada Putri Fen.

Putri Fen mulai was-was, benarkah yang dikatakan arwah penasaran ini? Sebagai calon ibu dia sangat khawatir mendengar bahwa putranya bisa menyebabkan kehancuran untuk negeri nya sendiri.

Mengabaikan arwah neneknya, Putri Fen memilih untuk tidur, entah kenapa saat hamil dia hanya suka bermalas-malasan saja.

***

Sedangkan itu di camp musuh ada seorang misterius yang memakai jubah hitam tiba-tiba muncul dari arah hutan, dia sangat ingin bertemu dengan panglima perang. Prajurit tak membiarkan orang tersebut masuk dengan mudah, para prajurit mengintrogasi orang tersebut terlebih dahulu.

"Kau siapa dan berasal darimana, panglima bilang dia tak menerima tamu yang identitasnya tidak jelas!" tanya salah seorang prajurit senior.

"Pertemukan aku dengan panglima kalian terlebih dahulu maka dia akan mengenaliku dengan cepat," balas orang tersebut enteng.

"Tidak bisa, demi keamanan panglima kau tidak boleh masuk jika belum memberi tahu namamu!" prajurit senior tadi masih bersikeras.

"Baiklah jika kau memaksa, sampaikan padanya aku adalah kekasih nya."

Prajurit senior tadi memasuki camp panglima dan memberi tahu panglima bahwa kekasihnya telah datang. Panglima tersebut bingung dia tak memiliki kekasih, kecuali satu orang mantannya yang sampai sekarang masih ia cintai.

The Cunning Empress (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang