Halo, welcome to my story⛓️
Gimana kabar kalian, semoga pada sehat ya dan dalam keadaan yang baik💗.
Gimana pada nungguin cerita ini update ga?
Happy reading📚
•Bukan harta lagi yang membuatku bahagia tapi menjalani sisa hidup bersamamu lah kebahagiaanku saat ini•
-Pangeran Xing-Ini sudah tengah malam tapi Pangeran Xing harus keluar paviliun dikarenakan Putri Fen sedang datang bulan dan membutuhkan pembalut, alhasil dia harus ke paviliun ibunya untuk bertanya dimana dia bisa mendapatkan benda bernama pembalut tersebut.
Setelah sampai di paviliun utama Pangeran Xing mengetuk pintunya dan syukurlah yang membuka pintu adalah ibunya sendiri.
"Xing, ada apa. Kenapa malam-malam begini kemari?" tanya Ratu Wei serak khas orang bangun tidur.
"Fen datang bulan dan dia minta di carikan pembalut tapi aku tidak tau bagaimana bentuk pembalut itu."
"Hahaha, kamu ini ada-ada saja. Ya sudah kau bilang saja ke pelayan di ruang kewanitaan untuk mencarikan pembalut nanti pasti diberi."
"Iya bu terima kasih."
"Sama-sama."
Setelah memberi salam kepada Ratu Wei, Pangeran Xing bergegas ke ruang kewanitaan.
Pangeran Xing bingung dimana letak ruang kewanitaan, sudah sepuluh menit mencari tapi tidak ketemu.
Pangeran Xing celingukan mencari keberadaan pengawalnya. Tapi nihil tak ada pengawal yang berjaga di sekitar sini.
Pangeran Xing sudah mengantuk tapi jika dia kembali tanpa membawa pembalut maka bisa habis dirinya di amuk oleh singa betina.
Pangeran Xing tak menyerah begitu saja, setelah hampir 30 menit mencari akhirnya ketemu.
Pangeran Xing mengetuk pintunya dan seorang pelayan keluar dan memberi salam padanya.
"Pangeran ke-empat mencari apa?" tanya pelayan yang berjaga.
"Pembalut," Jawab Pangeran Xing singkat.
"Baiklah tunggu sebentar."
Beberapa menit kemudian pelayanan tersebut kembali dengan kapas ditangannya lalu memberikannya pada Pangeran Xing.
"Ini pangeran."
"Baiklah."
Setelah itu Pangeran Xing langsung bergegas menuju paviliun Fu.
***
Di paviliun Fu, Putri Fen meringkuk kesakitan ditambah Pangeran Xing yang belum juga kembali membuatnya semakin emosi.
Putri Fen mencoba bangun untuk mengambil air hangat, tapi sangat sulit perutnya sangat sakit dan nyeri.
Putri Fen hanya bisa menangis dan menunggu sampai Pangeran Xing kembali sampai tertidur karena lamanya.
Putri Fen terbangun dari tidur karena mendengar pintu paviliun terbuka, di depannya terlihat wajah pangeran Xing yang kelelahan dan menahan kantuk.
"Ini barang yang kau mau," ucap Pangeran Xing sambil menyerahkan kapas yang di beri pelayan tadi.
"Aku sudah menunggu lama dalam keadaan perut yang sakit dan kau kembali hanya memberiku kapas? Ini bukan pembalut!" sentak Putri Fen.
"Tapi pelayanan bilang itu pembalut," ujar Pangeran Xing yang masih berusaha sabar.
![](https://img.wattpad.com/cover/255582565-288-k305025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cunning Empress (Revisi)
FantasyBUKAN TERJEMAHAN NOVEL!!! (SLOW UPDATE 🙌) TAHAP REVISI! ADA NAMA TOKOH YANG DIGANTI JADI TOLONG BACA DARI AWAL! ~FOLLOW SEBELUM MEMBACA ~KARYA AUTHOR SENDIRI! ~PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! Bagaimanakah jadinya jika seorang pembunuh profesional berpin...