🐉TCE-O8🐉

9.5K 838 24
                                    

Halo gengss welcome to my story⛓️

Jangan lupa tidur🦇

Happy reading📚

Gatau males pengen punya duid
-Author-

Hari ini matahari bersinar lebih cerah lebih cerah daripada kemarin.

Tapi apa ini, hari ini adalah hari istimewa untuk Putri Fen dan Pangeran Xing. Tapi, mempelai wanitanya masih tidur dengan nyenyak.

"Hei, bangun-bangun udah siang ayo bangun," ucap Permaisuri Shen membangunkan anaknya yang masih nyaman bergelung dalam selimut.

"Egghh bentar bu, lima menit lagi," jawab Putri Fen disertai lenguhan.

"Dasar anak ini, kamu tak ingat hari ini hari apa!"

"Hari ini hari senin ibu."

"Anak ini masih muda udah pikun saja," gumam Permaisuri Shen pada anaknya. "Hei hari ini adalah hari pernikahanmu bodoh!" geram Permaisuri Shen melihat tingkah laku anaknya.

"Ibu ini yang pikun masa aku menikah, APA MENIKAH," Putri Fen langsung bergegas ke kamar mandi setelah ibunya bilang kata menikah membuat kesadarannya langsung kembali.

"Hahaha akhirnya kau bangun juga anak nakal."

Ya, setelah tadi pagi ada sedikit drama tidak jelas, tapi sekarang Putri Fen sudah siap. Setiap orang pasti pangling melihat wajah Putri Fen yang tambah cantik ketika dirias.

"Ibu yakin muka ku tidak seperti wanita rumah bordil?" tanya Putri Fen pada Permaisuri Shen, dia takut riasannya terkesan menor dan para tamu malah jadi takut dan kabur melihat wajahnya.

"Sudah berapa kali kau tanya seperti itu, riasan mu tak menor memang seperti ini riasan pengantin."

"Iya-iya, kan aku cuma bertanya."

"Udah jangan banyak tanya sekarang ayo kita pergi ke aula utama paviliun Zhinhe."

Putri Fen hanya menjawab dengan anggukan malas, sebenarnya dia tak ingin menikah secepat ini apalagi dengan makhluk merepotkan itu bisa-bisa setiap hari dia direpotkan olehnya. Tapi apalah dayanya yang hanya seorang anak.

***

Sesampainya di aula utama paviliun Zhinhe Putri Fen menutup wajahnya dengan selendang, sembari menunggu mempelai pria datang.

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya rombongan mempelai pria datang.

Pangeran Xing turun dari kudanya dan menghampiri Putri Fen lalu mengandeng tangannya menuju ke altar pernikahan.

Setelah menjalani upacara pernikahan, mereka sudah sah menjadi suami-istri, banyak tamu yang datang bahkan hampir seluruh penduduk kota hadir. Jika pernikahan Putri Rhou tertutup berbeda dengan pernikahan Putri Fen yang terbuka.

Para tamu mengucapkan selamat atas pernikahan mereka, tapi ada juga orang yang iri pada mereka.

Mereka tak menyadari ada mata yang menatap mereka penuh rasa benci terutama pada Putri Fen.

'Lihat saja pembalasanku Fen,' batin orang itu sambil tersenyum miring.

"Jangan gandeng tanganku terus, aku mau menyapa tamu yang lain," bisik Putri Fen penuh penekanan pada Pangeran Xing.

Bukannya melepaskan tangan Putri Fen justru Pangeran Xing semakin mempererat genggaman tangannya. Karena sebal, Putri Fen langsung mengigit tangan Pangeran Xing. Karena terkejut Pangeran Xing melepaskan genggamannya, namun hal tadi terlihat oleh Yang Mulia Feng.

The Cunning Empress (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang