🐉TCE-33🐉

3.1K 251 15
                                    

Hola gens welcome to my story⛓️

Gimana kabar kalian hari ini?
Gimana perasaan kalian melihat saya update lagi setelah sebulan tidak update?

Happy reading📚

•Kecewa berulang kali tak membuat hati ku merasakan mati rasa tapi entah kenapa sekarang aku kurang percaya dengan kata cinta•
-Xing Fu-

Berita Putri Fen kerasukan sudah menyebar ke seluruh penjuru kerajaan, Pangeran Xing mengundang beberapa pendeta yang terkenal di negeri Fuansi untuk membentengi kerajaan agar para makhluk ghaib itu tidak mudah merasuki jiwa orang kerajaan yang lainnya.

Selir Yin juga belum kembali ke klan Zhinhe namun masih menginap di kerajaan Dawai untuk beberapa hari. Tentunya dia dan Putri Rhou sangat bahagia karena kemarin nyawa Putri Fen dan janinnya terancam karena arwah jahat.

Sedangkan Putri Fen sepertinya masih linglung dan tidak mengingat apapun, dia seperti merasa semalam dirinya tiba-tiba tertidur. Dia tak mengingat apapun kemarin.

"Aku sudah bilang, kau diam saja di paviliun aku lembur kemarin malam tapi kamu masih ngeyel dan hampir menyebabkan nyawamu dan anak kita terancam," omel Pangeran Xing kepada istrinya yang bendel tersebut.

"Maaf Xing, tapi aku benar-benar lupa kejadian semalam. Aku hanya ingat aku melihatmu duduk sendirian di tepi danau lalu aku merasa sangat mengantuk dan tiba-tiba penglihatan ku gelap," jelas Putri Fen.

"Baiklah aku akan memaafkan mu jika kau mau berjanji kejadian ini pertama dan terakhir kalinya, jika kau melanggar janji dan kejadian seperti ini terulang kembali awas saja."

"Iya-iya janji," lugas Putri Fen mengakhiri perdebatan mereka.

***

Selir Yin dan Putri Rhou sangat senang mengetahui nyawa Putri Fen dan janinnya hampir melayang disebabkan arwah penasaran tersebut, rasa-rasanya mereka berdua ingin menemui arwah tersebut dan mengucapkan terima kasih.

Baru merasakan bahagia sesaat, Putri Rhou kembali sedih karena melihat suaminya pulang. Tidak, kali ini dia tidak sendirian melainkan bersama seorang wanita yang memakai pakaian minim.

Selir Yin melihat penampilan wanita itu dari atas sampai bawah, wanita itu yang merasa tidak nyaman diperhatikan seperti itu oleh Selir Yin pun mengadu kepada Pangeran Xian.

"Sayang, aku sangat tidak nyaman ditatap seperti itu oleh nenek peyot ini," adu nya kepada Pangeran Xian dengan nada yang gemulai.

"Ibu, bisakah kau tak memandang selir ku dengan tatapan tajam mu itu?!" sentak Pangeran Xian kepada mertuanya.

"Apa? Jadi kau lebih memilih membela jalang sialan ini daripada aku?! Lihat kau sudah memiliki istri dan anak tapi kenapa kau masih mencari selir, bodoh!"

"Tentu saja aku lebih membela selir ku, lihat dia sangat cantik dan seksi. Sedangkan anakmu? Dia dekil dan tidak modis, pikir saja lelaki mana yang betah melihatnya lama-lama. Aku juga butuh wanita yang menyegarkan mataku bukan malah membutakan mataku!"

"Tapi anakku seperti ini juga karena mu! Kau tidak memberinya uang bagaimana bisa dia membeli alat kecantikan? Kau juga tak menyewakannya seorang budak yang bisa dia perintahkan untuk membersihkan paviliun dan sekarang kau menyalahkan dia?"

"Kalau begitu aku juga tak ingin mempersulit anakmu lagi, jika dia memang sudah tidak betah denganku maka ayo bercerai dan penderitaan mu akan selesai," ucap Pangeran Xian dengan enteng.

The Cunning Empress (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang