Chapter 22

1.1K 102 11
                                    

BEGIN
.
(Happy reading bibi 😊)
.
.
.
.
.
Apha akhirnya menemukam bekas aroma Singto. Didepan sana, sudah ada tenda darurat dan beberapa pengawal pack kazzo yang berjaga. Pengawal itu terkejut melihat harimau memasuki camp darurat mereka, dan siap menyerang. Tapi setelah melihat siapa yang berada di punggung harimau itu, mereka semua segera membungkuk dan membiaran Apha menuju tenda dimana Singto berada.

RUAR..

semua yang didalam tenda sontak menoleh, dan terkejut mendapati Krist yang berantakan dan basah, bibirnya sudah akan berwarna biru.

"Sayang..." Min tentu saja terkejut, calon menantunya dalam keadaan yang lebih buruk darinya.

"Hiks... Phi.." Krist hanya menuju satu orang,

Singto segera menangkap tubuh Krist yang oleng dan memangkunya erat.

"Bagaimana bisa aku tidak terpesona dengan dirimu" bisik Singto lembut dan mulai meletakkan Krist di kasur King tadi.

Apha berjalan mendekati Singto dan mengusakkan kepalanya pelan ke kaki singto.

"Terimakasih telah membawanya hingga selamat kesini" Singto balas mengusak bulu basah Apha.

Singto memang mencemaskan Omeganya sedari tadi, sesaat setelah mendengar pack Auntynya di serang, ia sudah akan beranjak jika saja Ayahnya tidak melarang, dan mengatakan bahwa percayakan semuanya pada Uncle King. Sekarang belahan jiwanya sudah berada di jangkauannya, ia merasa tenang walaupun disudut hatinya masih tersisa kecemasan untuk Pack sang pujaan.
.
.
.
.
Di sisi lain, Ram dan King tengah melawan segerombolan orang bertopeng hitam yang terus saja bertambah. Padahal ia rasa, sudah banyak sekali yang dibunuhnya, untung saja para pengawalnya benar-benar orang yang terlatih walaupun sebagian besar dari mereka adalah seorang beta.

"Pho... masuklah, aku yang akan membereskan semuanya, dan juga aku kehilangan jejak Krist saat meninggalkan mansion" ucap Lee disela-sela penembakkan.

"Apa ?!, kemana dia ? " Ram hampir saja akan keluar dari persembunyiannya dibalik tembok ketika mendengar hal itu. Tepat sebuah peluru melesat di depan hidungnya, ia memundurkan diri kembali.

"Ia syok saat mendengar hely Pack Kazzo kecelakaan dan langsung beralri ke arah hutan Pho. Liana dibawah sana sangat cemas, aku mohon kembali lah, tenangkan mereka" Lee masih saja berusaha mendorong Phonya keluar dari medan perang.

Lee rasa keadaan benar-benar sudah tidak  aman lagi, jendela kaca Packnya sudah banyak hancur. Bagian dalam sudah berantakan, walau musuh sudah ditekan keluar pagar.

DUAR DUAR

Senapan laras panjang berbunyi silih berganti, disana berdiri King yang ditamengi beberapa pengawal berbaju anti peluru.

"Daddy.." Lee disana tersenyum senang.

"Kau menghubunginya ?" Ram menatap bingung putranya.

"Aku akan mengantar Pho ke ruang bawah tanah, dan tunggu disana," Lee memangku bahu Pho nya dan mengajak Ram berjalan cepat menuju rumah, sedangkan diluar King sudah ribut membunuh setiap orang yang menghalangi jalannya.

"Kalian semua sialan, menyerang istriku dibelakang ku! Kemari kalian bajingan !" King menembakki semuanya bahkan menginjak oarang yang telah sekarat sampai mati. Ia sangat marah terhadap semua yang terjadi  hari ini.
.
.
.
.
.
"Aku akan keluar kembali, kalian disini. Jangan keluar sebelum aku memerintahkan ? Mengerti ?" Itu lah pesan Lee 1 jam yang lalu, Ram kembali khawatir.

"Ram, bersabarlah. Jangan gegabah" Ying memperingati pelan.

Tok tok

"Kelurlah, kita sudah aman" Lee membuka pintu rahasia itu dengan kodenya dan membantu semuanya keluar dari sana.

╰☆✓╮𝐋𝐮𝐧𝐞𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 | 𝐒𝐢𝐧𝐠𝐤𝐫𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang