Cbapter 8

1K 106 5
                                    

BEGIN
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi ini dikelas mereka sedang ada mata pelajaran kepemimpinan. Pak earth yang mengajar. Krist bermalas-malasan dengan mengacak-acak komputer tanam dimeja nya itu.

"Si Alpha gila ini tidak bosan sekali menatap Phi new, belum saja aku butakan matanya itu" batin Krist sambil menatap tajam Pak earth didepan sana.

Krist melirik Singto yang berjarak 1 kursi di depannya. Orang yang menjadi ketua dikelasnya ini. Berada dalam posisi serong kanan. Itu menyebabkan Krist bisa melihat wajah bagian samping Singto.

"Kenapa dia serius sekali sih, dasar tuan sombong, sok perfect lagi" Krist berbisik masih sambil menatap Singto.

Lama ia memperhatikan Singto, rahang tajamnya yang tegas, mata kelam itu menawan bahkan hanya dilihat dari samping. Krist iri dengan semua itu.

Kau iri atau terpesona Krist perawat ?

"Baiklah, pelajaran hari ini usai. Leader, silahkan kumpulkan paper yang saya tugaskan kemarin."

Krist tersentak saat Singto berdiri dari duduknya, untuk mengumpulkan tugas-tugasnya. Setiap murid yang telah menyerahkan tugas, membereskan alat tulis dan bersiap untuk istirahat.

#krist
.
.
"Astaga, sudah berapa lama aku menatap tuan sombong itu. Apakah aku gila?" Memaki diriku pun tidak ada guna nya. Toh itu sudah ter jadi.

"Ah sudahlah, untung dia tidak menyadarinya"
Aku segera mencari Paper yang ditugas kan Oleh Alpha gila itu.

Saat menggeledah tas ku, tuan sombong itu sampai ke mejaku.
.
.
#Krist end

Singto berjalan ke meja Krist yang masih sibuk menggeledah tas nya.

"Paper mu?" Tanyanya.

"Sebentar.. aduh, kemana sihh" Krist berkomat-kamit lucu mengutuk Papernya yang hilang itu.

Singto tersenyum kecil melihat kelakuan lelaki manis didepannya. Rasa penasaran tidak pernah hilang dibenak nya jika melihat Krist.

Saat Krist masih sibuk dengan tasnya diatas meja, Singto melihat klipingan dibawah tas si manis ini. Untuk apa Krist menggeledah tas nya jika Paper itu ada dibawah tasnya ?

Akhirnya singto meletakkan klipingan lain yang sedang dibawanya dan sedikit membungkukkan badannya, menumpukan satu tangannya ke lengan sofa, dan mengambil klipingan itu.

Krist melihat tangan asing menarik sesuatu dari bawah tasnya. Ternyata itu klipingannya yang hilang.

"Ha!! Itu di-.."

Krist terdiam karena saat ini, wajah Singto sangat dekat dengannya. Ia bisa menghirup aroma cendana dari napas Singto.

"Apa yang membuatmu sangat ceroboh seperti ini?
Dan juga, apakah aku sangat tampan? Sampai kau menatapi ku hingga waktu pelajaran habis, anak manja ?"

Setelah mengucapkan hal itu, Singto menyentuhkan hidung mereka dengan lembut. Lalu berdiri dan membawa klipingan itu ke depan.

Jantung Krist sudah hampir copot dengan kelakuan ajaib Leadernya itu. Oh iya, semua orang dikelas memang memanggil Singto dengan sebutan Leader.

"Aku malu sekali, ternyata dia tau!!
Dan apa-apan itu!! Hidungku !!" Krist berkomat kamit kecil

Krist menatap sekeliling, untung saja teman-temannya sedang sibuk membereskan tas mereka.
Wajah Krist memerah dan melihat singto yang sudah kembali dari meja guru, menyeringai menatapnya.

Krist menyentuh hidung nya. Ingin sekali ia melepas hidung ini, karena sekarang rasanya sangat geli. Tetapi menyenangkan. Ia bisa gila.

"Kitty, wajah mu merah sekali, kau sakit ??"
Gun meletakkan telapak tangan di dahi Krist saat menghampiri saudaranya itu.

╰☆✓╮𝐋𝐮𝐧𝐞𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 | 𝐒𝐢𝐧𝐠𝐤𝐫𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang