BEGIN
.
.
.
.
.
.
.
.
Ruang pertemuan itu telah terisi oleh petinggi Pack kazzo, termasuk Ram disana. Sebenarnya ia tidak ingin datang, tapi King menjemputnya ke kamarnya."Aku telah menyuruh pengawal eksekusi untuk menimba informasi pada tawanan yang masih hidup."
"Hm ? Apa maksud Phi ? Apakah ada yang mati setelah kita menangkapnya ?" Tanya Na pada King.
"Iya, mereka kehabisan tenaga dan pucat. Itu terjadi pada sekitar 10 orang tawanan."
"Apa yang terjadi Phi ?" Tanya Max.
"Sepertinya Luna muda kami terlalu bersemangat menyerap energi tubuh itu. Jadi ya begitu" ucap King agak ragu.
"Aunty, apa Kit memang dari dulu mempunyai kekuatan seperti itu ?" Tanya Singto.
"Tidak Alpha, biasanya Krist hanya mampu menyembuhkan seseorang atas kemauannya. Kalau sampai melumpuhkan bahkan sampai merenggut nyawa korban secara halus seperti itu, belum pernah terjadi." Ucap Ram yakin.
"Mengapa kekuatannya bisa berkembang seperti itu ?" Tanya Luna Min penasaran. Sepertinya LuneAlpha memang sangat istimewa.
"Hm, b-biasanya kami jauh lebih kuat ketika sedang merasa terancam. Tubuh kami otomatis membangun sesuatu yang sesuai untuk membantu kami bertahan hidup." Ucap Ram. Ini hal yang disampaikan Mother padanya.
"Maka dari itu kau bisa lepas dariku saat pengejaran itu ? Kau menjadi jauh lebih kuat ?" Tanya King.
"I-iya, dan naluri seorang ibu membuat kekuatan itu semakin bertambah. Bahkan pada saat berlari waktu itu, perutku terasa sangat ringan." Jawab Ram pelan.
"Benarkah ? Kami tidak mempelajari hal itu di kelas LuneAlpha" Singto menoleh pada Tay meminta persetujuan, dan Tay ikut mengangguk antusias.
"Apa maksudnya kelas LuneAlpha ?" Tanya Lee.
"Semenjak kehilangan Luna ku, aku memutuskan untuk menambahkan mata pelajaran LuneAlpha untuk anak-anak Pack. Mereka harus tau, kelemahan dan kekuatan seorang LuneAlpha. Karena, mereka bisa setara dengan Alpha. Lalu, tidak akan salah lagi dalam menghadapi LuneAlpha. Seperti kesalahanku dulu"
Ram hanya menatap lembut King. Ia tahu, Alphanya sangat penuh kasih. Tapi dia juga tahu, King bisa melakukan apa saja untuk orang yang ia sayangi.
"Nah jadi, dalang dari penyerangan tadi malam adalah, Godd itthipat. Dia anak tunggal dari penasehat Korn" King melanjutkan.
"Apa ? Apakah ini juga ada hubungannya dengan Phi Korn ?" Na tentu terkejut, Korn adalah salah satu tetua yang sangat setia pada Pack ini.
"Dia bilang, ayahnya tidak terlibat apa pun. Ia bilang ini murni keinginanya untuk mencicipi Luna muda kita" King seakan tersadar dengan ucapan gamblangnya, melirik Singto.
Kilat menyambar jendela mereka tiba-tiba.
"Hey sayang, tenang. Kit tidak akan bisa disentuh olehnya hm" Min menasehati putranya.
"Dasar kurang ajar, berani sekali dia" ucap Singto kesal.
"Tapi Phi, penasehat Korn sudah mati dua tahun lalu." Na bingung.
"Iya, dan anaknya itu sepertinya ingin menguasai pack ini. Ia tidak ingin meneruskan jejak Phi Korn. Godd sudah ku beri tunjangan hidup yang sangat layak, membiayai kuliahnya hingga selesai.
"Tapi bukankah ini salah ku juga ? Aku mengatakan akan mengangkat Phi korn dulu, karena Phi King memaksa ku naik tahta. Mungkin anaknya merasa dia juga berhak atas kekuasaan kita" Ucap Na pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
╰☆✓╮𝐋𝐮𝐧𝐞𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 | 𝐒𝐢𝐧𝐠𝐤𝐫𝐢𝐬𝐭
FanfictionKesalahan apa yang terjadi di masa lalu, sehingga sang Luna memilih meninggalkan Pack dan menyelamatkan banyak nyawa yang disayangi nya ? Di satu sisi, Liana bersyukur memiliki Krist dan juga 'keluarga' yang lainnya. Pack kazzo sepakat melimpahkan k...