Chapter 15

1K 107 9
                                    

BEGIN
.
(Sayang bibii banyak-banyak😘 happy reading)
.
.
.
.
.
.
Kit terbangun dengan baju bersih dan kasur hangat. Aroma yang ia kenal begitu pekat.

"Phi sing ?" Gumamnya pelan.

Sontak Krist terduduk, ini adalah aroma Singto. Lalu ia menoleh, dan melihat Singto sedang membaca buku di meja bacanya dengan menggunakan kaca mata baca.

Singto melihat pergerakan dikasurnya. Disana Singto melihat Krist terduduk dan terkejut menatapnya disana. Singto meletakkan bukunya dan melepas kaca mata bacanya. Ia berjalan pelan kearah kasur.

"Kau tak apa ?" Singto meletakkan tangannya di kening Krist, dan merasakan suhu hangat disana.

"Ini minumlah, kau akan merasa lebih baik" Singto menyodorkan segelas susu hangat di depan Krist.

Krist hanya mengangguk dan menerima gelas itu, lalu meminumnya perlahan hingga habis. Perutnya terasa hangat dan nyaman setelahnya.

"Apa yang kau tangisi ?" Tanya Singto sambil membersihkan sisa susu disekitar bibir Krist.

Krist menundukkan kepalanya dan memelin ujung bajunya.

"A-aku.. kehilangan Jimi" cicit Krist pelan, air mata kembali mengumpul di sudut matanya.

"Hey, Phi mohon, jangan menangis" ucap Singto sambil menggenggam tangan Krist.

"Hiks..., Jimi meninggalkan ku dan Bunda. Jimi telah kembali ke sisi Jipi, " Krist sesegukan.

"Apa itu nenekmu ?" Tanya Sigto pelan. Ia mencerna perkataan Krist dan mendapat kesimpulan Siapa itu Jimi.

"Sudah hm, semua yang Bernyawa pasti akan pergi. Tugasmu sekarang, hanya mendoakan mereka, mengerti ?"

"Huum" gumam Krist lucu.
.
.
Sementara di sekolah, New sudah resah karena Kit tidak kembali ke kelas, dan saat ia melihat sofa Singto, dia pun tidak ada disana.

"Apakah mereka sedang bersama ?
Semoga saja begitu" Batin New cemas, menjawab pertanyaannya sendiri.

Jam pulang jari ini sedikit lebih lama, karena kegiatan outdor yang dilakukan siswa HG-1.

Jam memunjukkan 16.35 dan New baru saja selesai.
.
.
.
.
Singto mengajak Krist untuk makan siang. Mereka turun dari kamar, disana Krist disambut seorang wanita anggun yang sedang membereskan meja makan.

Luna Min sangat ingin tahu, siapa gerangan pemuda manis yang dibawa singto ke mansion mereka ini.

"Ayo duduk disebelah Mae" Min membimbing Krist ke salah satu kursi.

"Siapa namamu sayang ?" Tanya Min mengelus kepala Krist lembut.

"K-krist nyonya" jawab Krist sopan.

"Eii, jangan panggil aku seperti itu, panggil aku Mae, saja" Min berbicara sedikit merajuk.

"Baik Mae.." cicit Kit pelan.

"Luna, ini strowberry segarnya" seorang pelayan memberikan semangkuk segar strowberry.

Krist mendengar kata 'Luna' sontak terkejut. Matanya berbinar cantik menatap Min. Tapi tunggu, jika Luna didepan matanya, maka...

Singto adalah pewaris tahta Pack ini ?

Krist mengalihkan pandangannya ke Singto yang juga sedang menatapnya lembut. Singto hanya tersenyum, seakan tahu apa isi pemikiran sang pemuda cantik ini.

"Kau suka strowbery sayang ?" Tanya Min menusuk sebuah strowbery dengan garpu.

"A-ah.. terima kasih Luna" jawab Krist malu-malu. Menerima garpu itu.

╰☆✓╮𝐋𝐮𝐧𝐞𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 | 𝐒𝐢𝐧𝐠𝐤𝐫𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang