BEGIN
.
.
.
.
.
.
.
.
"MAMA..!!"DOR
Gun memekik keras karena Nammon menghadang tembakan yang diarahkan pada dirinya, Nammon memeluk Gun erat.
King terkesikap dengan pekikan Gun, apa yang terjadi diluar aula ini.
Saat King keluar, ia melihat Gun yang memeluk Nammon erat dengan darah dimana-mana. Para pengawal mmbuat tameng untuk melindungi Gun disana.
"MAMA..!! uhuk..nghh," Gun tidak kuat lagi menahan heatnya.
King segera berbalik ke aula kembali.
"Ku rasa acara nya sudah selesai, sekarang keluar dari sini dan selamatkan diri kalian. Alpha muda, pastikan kau menjaga Lunamu!"
Semua berjalan keluar dengan tenang. Seolah semua hal ini memang sering terjadi.
"Nammon!!" Lee mengambil alih tubuh adiknya dan mengguncangnya pelan.
"Bangunlah sayang, setidaknya beritahu aku, kau masih disini" suara itu begitu lirih dan bergetar. Lee menolak kenyataan, saat ia lihat peluru yang menancap di otak belakang adiknya.
Off disana, ia melihat Lee kesusahan membawa Lee dan memapah Gun.
Off membuka coat hitamnya dan menutupi kepala Gun dengan itu.
"Aku akan membantu paman" ucap Off
Lee segera beranjak membawa Nammon ke tempat aman.
.
.
.
.
"Aku sudah bilang jaga kemanan malam ini. Sepertinya kalian sangat ingin ku bantai dengan tanganku sendiri. Dasar keparat!! Cepat bereskan semua kekacauan ini."King ikut menembaki musuh. Sebagian dari musuhnya ini adalah pengawal yang ditugaskannya pagi tadi. Bagaimana ia bisa lengah dan tidak mengetahui bahwa ada penghianat disini.
.
.
.
.
Nammon dibaringkan dikasur, darahnya telah ditahan dengan jas yang dikenakan Lee. Tapi tidak bisa menutupi wajah pucat dan bibir biru itu.Gun pingsan karena heat dan kesedihan yang menghantamnya. Ram mengelus Gun lembut dan memberinya ketenangan, ia masih belum sanggup melihat anaknya Nammon di kondisi seperti itu. Ram hanya menangis dalam diam.
King memang menyarankan semua orang untuk berkumpul diruangan ini, ruangan yang sengaja dibuat untuk berkumpulnya para omega. Ruangan ini dibuat atas permintaan Ram, dimana jika suatu saat nanti pack di serang maka ruangan ini adalah tempat persembunyian para omega dan kalangan lemah lainnya. Dilengkapi juga dengan beberapa pelindung. Kegaduhan diluar belum usai.
.
.
.
.
.
Singto juga akan menuju ke ruangan para omega itu tadi jane mengatakan pesan itu dari Tuan King.Dor Dor
Singto dengan cepat menarik Krist ke balik dinding agar terlindung. Ia bisa saja ikut membantu, tapi yang paling penting sekarang adalah Krist.
"Phi, apa kita tidak ikut membantu ?" Tanya Krist .
"Kau membawa senjata ? " jawab Singto.
"T-tidak.."
"Nah, lihatlah lawan mu, jika mereka datang dengam tangan kosong, aku mengizinkanmu melawan. Tapi lihat revolver di setiap manusia itu."
Tiba-tiba Singto ingat, bahwa dilantai aula ini ada satu kamar yang diperuntukkan sebagai kamar penyatuan Alpha dan Luna penerus Pack. Dan pintunya dibalik tempat penobatan tadi.
Singto kembali Aula dengan menghindari pertempuran. Menaiki tangga dan membuka pintu yang tersembunyi dibalik tirai.
"Aku kira ini jendela" gumam Krist lirih.
"Masuklah, aku akan membantu ayah dan Uncle. Ingat, berhati-hati dengan sekitar mu".
"Phi.. aku akan ikut.."
KAMU SEDANG MEMBACA
╰☆✓╮𝐋𝐮𝐧𝐞𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 | 𝐒𝐢𝐧𝐠𝐤𝐫𝐢𝐬𝐭
FanfictionKesalahan apa yang terjadi di masa lalu, sehingga sang Luna memilih meninggalkan Pack dan menyelamatkan banyak nyawa yang disayangi nya ? Di satu sisi, Liana bersyukur memiliki Krist dan juga 'keluarga' yang lainnya. Pack kazzo sepakat melimpahkan k...