Chapter 27

833 103 5
                                    

BEGIN
.
.
.
.
.
.
.
.
"Iya, Pho juga tidak merasakan kehadiran Kit disini" Ram.

"Aku kira, hanya aku yang sedang berhalusinasi" ucap Ying cepat.

"Haruskah kita memeriksa kamar Kit ?" Liana.

"Tapi jika kita memeriksanya secara terang-terangan, d-dana Krist tidak ada bagaimana ? Mansion akan panik" Ram berusaha berpositif thinking dengan mengatakan bahwa intuisinya salah karena ia sudah tua.

"Nanti malam aku akan mengantarkan makanan ke kamar Kit dan akan mengecekya" Liana.

Malam pun tiba, keresahan tidak bisa hilang dari hati Liana. Makan malam sudah dimulai, dan sesuai rencana, ia akan mengantarkan makanan ke kamar Krist.

Cklek

Liana terdiam, pintunya dikunci. Tidak mungkin Krist mengunci pintunya.

"Hm, ambilkan aku kunci serap kamar ini, sepertinya Luna muda tertidur dalam kondisi pintu terkunci" Liana.

"Baik Nyonya" pelayan itu berlalu.

Beberapa saat kemudian, pelayan itu kembali dan memeberikan kuncinya pada Liana. Dengan perasaan was-was, Liana membuka pintu dan masuk ke dalam. Menutup pintu kembali agar tidak ada yang masuk.

Kasur King size itu kosong, seperti tidak ada kehangatan dari beberapa jam yang lalu. Kamar mandi tidak lupa dicek Liana dan hasilnya nihil. Liana membekap mulutnya yang ingin berteriak dan menangis. Ia terduduk.

Ram tidak fokus dalam makan malamnya, ia memikirkan Liana yang sedang melihat Krist.

"Pho ?" Lee mengelus tangan Ram.

"Ah, kenapa sayang ?" Tanya Ram terkesikap.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu, kenapa tidak dimakan ?"

"Hm, Pho hanya sudah kenyang" bisiknya pelan sekali.
.
.
.
.
Krist terduduk disebuah pohon rindang dan meminum sisa air nya. Malam telah datang dan membuat jarak pandangnya terbatas. Suara kendaraan roda dua ramai dan berhenti tepat 10 meter didepannya.

"Hm, apakah kau mencium sesuatu yang aneh ? Bukankah ini aroma Luna Muda kita ?" Tanya pengawal dengan rambut gondrong itu.

"Hah, apa kau gila ? Tidak mungkin Luna kesini. Dan lagi kita bisa dibantai karena lupa menutup pintu timur. Lagipun Luna tidak akan tau apa yang ada di timur ini" jawab temannya.

"Hm, benar juga. Yasudah ayo jalan lagi. Cefat!"

"Dasar bodoh"

Krist sempat jantungan ketika pengawal tadi mencium aromanya. Memang aroma Krist sempat berantakan karena menggunakan kekuatannya berlebihan.

"Lebih baik aku lanjut berjalan" gumam Krist.

Krist masih berjalan dengan sisa tenaganya, ia tetap berhati-hati jika nanti masih ada pengawal yang ada disini.

Dari kejauhan Krist melihat sinar dari lampu minyak yang tidak begitu terang. Sepertinya perjalanan nya tidak lama lagi.
.
.
.
"Hiks.. Pho, bagaimana ini ?" Liana menangis didepan Ram.

"Ana, Pho akan mencoba mencari Krist terlebih dahulu. Kumpulkan keluarga kita dan tidurlah dalam satu kamar. Pho tidak mau ada yang khawatir karena Krist tidak ada. Jangan memberitahu mereka," Ram memberi instruksi.

"Ana ikut ya ?"

"Tidak sayang, mereka akan curiga. Percayalah pada Pho" Ram.

"Hati-hati, aku yakin penjagaan disini ketat. Kau akan sulit keluar Ram" ucap Ying.

╰☆✓╮𝐋𝐮𝐧𝐞𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 | 𝐒𝐢𝐧𝐠𝐤𝐫𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang