Seulgi pun membuka pintu rumahnya dan melihat yonggi di depannya
"Hai.." ucap yonggi dengan senyumnya
"U-untuk apa kau kesini"
"Aku hanya ingin melihat mantan pacarku"
"Najis"
Yonggi tersenyum smirk "hei, kau sudah ingat apa yang kita lakukan di kamar waktu itu?"
"Kau hanya bicara omong kosong, aku tidak pernah melakukan apapun padamu"
"Kau yakin?" Yonggi mendekati seulgi, hingga membuat seulgi sedikit ketakutan
Seulgi hanya diam
"Apa tidak ada orang di rumahmu?" Ucap yonggi mengintip isi dalam rumah seulgi, seulgi pun dengan cepat menutup pintu rumahnya
"Haha, kenapa? Kau takut?"
"P-pergi dari sini "
"Pergi? Tidak semudah itu, sebelum aku mendapatkan apa yang ku inginkan" yonggi langsung mendekati seulgi hingga dia terpojok di depan pintu
Seulgi hanya diam dan tidak bisa bergerak
"Kau ketakutan ya?"
"A-apa yang kau inginkan"
"Apa yang ku inginkan? Hmmm" yonggi menghelus pipi seulgi, seulgi dengan cepat menepis tangan yonggi
Yonggi pun terkekeh dan langsung memegang dagu seulgi "yang ku inginkan adalah mendapatkanmu kembali"
"Tidak akan pernah dasar pria brengsek" seulgi mendorong yonggi hingga membuatnya menjauh
"Hei, rumahmu beneran tidak ada orang kan"
Seulgi hanya diam tidak menjawab
Yonggi langsung dengan cepat memegang kedua tangan seulgi
"Yah!!Apa yang kau lakukan!!"
seulgi pun mencoba melawan tetapi dia tidak bisa mengimbangi tenaga yonggiYonggi pun mengikat tangan seulgi
"Ya! Yonggi apa yang kau lakukan !! " Ucap seulgi meronta ronta melepaskan ikatannya
Yonggi membuka pintu rumah seulgi dan menarik seulgi masuk, seulgi pun menahannya tetapi tetap saja yonggi berhasil membawanya masuk
Yonggi menjatuhkan seulgi ke lantai "aaakh"
Seulgi terbaring dan ketakutan"Lepaskan" ucap seulgi
"Aku akan melepaskannya setelah aku menyelesaikan ini" yonggi mendekati seulgi dan memegang dagunya
"Apa yang kau lakukan!"
"Ini akan menyenangkan" ucap yonggi mencoba membuka baju seulgi
"H-hentikan, aku mohon hentikan...." Ucap seulgi yang tidak bisa bergerak dan matanya berkaca kaca
BUGH!!!! Suara tendangan yang sangat keras membuat yonggi terpental
"MWOYA!!" Teriak yonggi, ia pun melihat jimin berdiri di depannya
"Kau.... " Jimin penuh amarah langsung berjalan mendekati yonggi
"Akan ku buat mampus" jimin langsung menendang kepala yonggi bugh!!
Yonggi terbaring lemas dan jimin langsung menaiki badannya dan memukul nya bertubi tubiBugh! ,Bugh! Bugh!! Bugh!!
Jimin terus memukul yonggi hingga dia hampir tidak sadarkan diri, wajahnya berdarah darah
"J-jimin..." Panggil seulgi yang sangat ketakutan, jimin menghentikan pukulannya dan terlihat yonggi yang tidak sadarkan diri dan wajahnya babak belur
Jimin pun langsung menghampiri seulgi "gwanchana?"
Jimin melihat seulgi yang ketakutan dan badannya gemeteranBeberapa saat kemudian
Yonggi di bawa ambulan untuk di bawa ke rumah sakit.
Jimin duduk di sebelah seulgi untuk menenangkannya
Sebelum kejadian itu seulgi mengirim pesan ke jimin dan memberitahunya kalo yonggi berada di depan rumahnya
"Gomawo" ucap seulgi
"Aku sangat takut, dan aku tidak tau harus bagaimana... Dan akhirnya aku mengirim pesan padamu" lanjut seulgi
"Jika kau butuh bantuan jangan sungkan untuk mengatakannya padaku"
Seulgi hanya diam dan menunduk
Ia pun melihat tangan jimin terluka karna memukul yonggi ,dan ia langsung berdiri dan pergi mengambil obat luka
"Berikan tanganmu" ucap seulgi
"B-baiklah" balas jimin
Seulgi pun mengoles obat lukanya
jimin pun memperhatikan wajah seulgi, ia melamun memandanginya, seulgi menoleh ke arah jimin yang memandanginya dan mereka bertatapan
Jimin mendekati seulgi untuk menciumnya, seulgi tidak mencoba mengelak ia memejamkan matanya hingga jimin sudah hampir menyentuh bibir seulgi, tiba- tiba adik seulgi tiba di rumahnya
"Kakak, aku pulang" ucap adik seulgi , seulgi langsung mendorong jimin hingga terjatuh dari sofanya
"Ohh, k-kau sudah pulang" ucap seulgi canggung
Adik seulgi hanya kebingungan
Jimin pun berdiri dan menyapa adiknya seulgi "annyeong "
"Apa dia temen kakak?" Tanya yeri
"Eoh, dia teman kakak, d-dia hanya mampir sebentar" jawab seulgi
"K-kalo gitu aku pulang dulu, sepertinya aku belum memberi makan kucingku, aku balik daah" jimin pun dengan cepat pergi
Seulgi juga beranjak pergi masuk ke kamarnya
"Kak" panggil yeri
"Apa?"
"Kakak tadi melakukan apa dengannya?"
"Mwo? Melakukan apa? Tidak ada " ucap seulgi lalu masuk ke kamarnya, ia berdiri di balik pintu dan Wajah nya mulai memerah .
.
."Padahal sedikit lagi.. " jimin tampak sedih
"Bagaimana aku harus menghadapi seulgi besok , pasti akan canggung sekali...." Di perjalanan pun jimin frustasi
Bersambung