Gradual Love: Tidak perlu cemas

59 18 10
                                    

Jimin masih terdiam menatap Hyewon di depannya

"A-ada perlu apa?" Ucap Jimin

Hyewon pun mencoba lebih dekat tetapi Jimin memundurkan dirinya sedikit lebih jauh

"Aku melihatmu merenung sepanjang jalan, apa kau ada masalah?" Tanya Hyewon

"Tidak ada, kalo ada juga aku tidak perlu memberitahumu" Jimin pun berjalan kembali melewati Hyewon

Wajah Hyewon pun menjadi kesal, lalu ia kembali menyusul Jimin

"Mau ku hibur?" Ucap Hyewon

"Tidak" balas Jimin dingin

"Kenapa" Hyewon pun menghentikan langkahnya dan menunduk

Jimin pun ikut terhenti lalu menoleh ke arah Hyewon

"Apa kau sangat membenciku" Ucap Hyewon terlihat sedih

"Bukan begitu, aku hanya tidak mau berurusan dengan mu "

"Aku hanya ingin dekat denganmu lagi"

"Kurasa tidak bisa, maaf" Jimin pun berjalan kembali

Hyewon hanya menunduk dan wajahnya sangat datar "oh begituegitu ya" Ucap pelan Hyewon

.

Jimin pun telah sampai di rumahnya, ia melempar tasnya lalu menjatuhkan dirinya ke kasur

Ia berbaring cukup lama,lalu tiba-tiba HP nya berdering ,ternyata Seulgi menelponnya, ia pun cepat-cepat langsung mengangkatnya

"S-seulgi..."

"Maaf"

"Kau tidak perlu minta maaf,harusnya aku yang bicara seperti itu"

"Aku hanya ingin bilang, besok aku akan periksa ke rumah sakit"

"Aku akan menemanimu"

"Baiklah,kalo gitu aku tutup y"

"I-iya, istirahat y"

Telepon pun di tutup oleh Seulgi

Jimin sedikit gelisah memikirkan nya, hingga membuatnya tidak bisa tidur

Hari mulai kembali cerah, Jimin terbangun karna silauan cahaya menembus kaca kamar Jimin hingga terpancar ke wajahnya, Jimin membuka matanya, lalu ia terbangun dan hendak bersiap-siap untuk kerumah Seulgi

.

"A-aku sangat gugup dan takut" Ucap Seulgi terlihat cemas

Namun Jimin langsung menenanginya dengan menggenggam tangan Seulgi

Mereka pun telah sampai di rumah sakit, Jimin dan Seulgi turun dari taxi yang mereka naiki

Mereka pun memasuki rumah sakit tersebut

.

"Bagaimana dok?"tanya Jimin

"Selamat ya..." Ucap dokter

"S-selamat? Jangan-jangan Seulgi beneran..."

"Selamat, dia tidak mengalami sakit yang parah, dia hanya masuk angin dan kelelahan" Lanjut dokter tersebut

"Eh?" Jimin terkejut dan bengong ke arah dokter

.


Mereka berdua akhirnya keluar dari rumah sakit, Jimin terlihat menjadi sedikit tenang setelah mendengar perkataan dokter tadi

"Syukurlah kau tidak hamil" Ucap Jimin

Seulgi hanya diam saja dan merenung

Jimin menoleh bingung menatap Seulgi yang murung

Gradual LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang