Jam istirahat
"Wah daebak.. apa dia idol?". Ucap wendy melihat ke arah irene
Seulgi pun hanya diam dan melirik ke arah irene
"Hei, kantin disini dmna?" Tanya irene
"Ah? Di sebelah sana" balas jimin gugup
"Gomawo.." irene pun segera berdiri tapi tidak jadi
"Eum, bisa kau menemaniku?""Eh?" Jimin kaget dan gugup
"Ah mian, aku tidak sopan"
"A-aniyoo.., kaja" jimin pun berdiri dan berjalan keluar kelasnya dan di ikuti oleh irene
Wendy dan seulgi pun melihatnya, seulgi pun merasakan rasa tidak nyaman di hatinya. "Ada yang salah denganku" ucap batin seulgi
"Kau mau ke kantin?". Tanya wendy
"Eoh, kaja".
Wendy dan seulgi pun pergi ke kantin sekolah .
.
."Sekolah ini luas sekali". Ucap irene melihat sekeliling
Jimin hanya diam karna dia canggung dan gugup
"Ah iya, namamu ?".
"J-jimin".
"Ah jimin, senang bertemu denganmu" balas irene dengan senyumannya
Jimin pun terpesona "c-cantik sekali". Ucap batinnya
Mereka berdua pun sudah sampai di kantin.
Jimin dan irene pun duduk bersama di kantin sekolah, tidak lama kemudian seulgi dan wendy tiba juga, dan melihat interaksi jimin dan irene
"Apa dia mencoba mendekati jimin?" Ucap wendy
"Ah molla" seulgi pun mengabaikan mereka dan pergi ke tempat duduk lain dan di susul wendy
.
.
"Jimin-sii, mianhae aku merepotkan "
"A-ani, gwancahana"
Irene tersenyum
"Kau teman pertamaku di sini, semoga kita bisa lebih akrab"
"N-nee"
Jimin dan irene pun berjalan di sekitaran sekolah , tiba tiba ada bola mengarah ke arah mereka dan bola itu akan mengenai kepala irene, dengan reflek jimin langsung menarik tangan irene dan membuatnya jatuh di pelukan jimin, tidak jauh dari sana ada seulgi dan wendy melihatnya
"Omoo". Ucap wendy
Seulgi pun juga melihatnya , seulgi pun berjalan cepat pergi dari sana
"Ya! Seulgi tunggu" wendy pun menyusul
.Irene berada dipelukan jimin, pipinya memerah, jimin pun juga begitu, kemudian dengan cepat mereka melepas pelukan dan terjadi kecanggungan
"M-mian, aku tidak bermaksud.."
"Ani, g-gomawo" ucap irene
"A-ayo kita ke kelas"
"B-baiklah"
Seulgi pun sedang menulis tapi dia kepikiran dengan sesuatu, ia merasa ada yang tidak beres di dalam dirinya
"Sial, kenapa aku merasa sangat tidak nyaman". Ucap batin seulgi
Seulgi pun melirik ke arah tempat duduk jimin dan irene dan ia kedapatan melihat irene sedang memperhatikan jimin
Seulgi pun reflek mengenggam pena nya kuat kuat hingga patah dan berbunyi, seisi kelas pun melihat seulgi termasuk jimin