Jimin terkejut mendengar perkataan Irene.
"M-maksudmu?"
"Ah ani hehehe" balas irene sambil tertawa pipinya merona. Lalu mengalihkan pandangannya kedepan
"Kalau begitu aku pulang duluan ya daah" ucapnya berjalan terlebih dahulu meninggalkan Jimin. Jimin menatap bingung punggung Irene dari kejauhan, lalu jimin melanjutkan jalannya menuju rumahnya.
Seulgi telah sampai dirumahnya, kemudian dengan cepat ia membuka pintu rumahnya dan mencari keberadaan orang tuanya Seulgi berjalan ke ruang tamu dan ia melihat kedua orang tuanya sedang duduk disofa sambil menonton televisi lalu Seulgi menghampirinya.
"Eomma, Appa" panggil Seulgi yang sudah berada dihadapan kedua orang tuanya dan ia langsung memeluk kedua orang tuanya.
"Kau sudah pulang?" Ucap eommanya sambil tersenyum lalu mengusap-usap kepala Seulgi.
"Eomma, kau telat 3 hari" Ucap Seulgi melepaskan pelukannya.
"Mian, Appamu sibuk mengurus pekerjaanya" jawab eomma Seulgi.
"Arraseo Eomma" ucapnya sambil tersenyum menatap Eommanya.
"Bagaimana sekolahmu?" Tanya appa Seulgi.
Seulgi mengalihkan pandangannya menatap appanya "Seperti biasanya, tidak ada masalah" jawab Seulgi sambil tersenyum. Ayah Seulgi ikut tersenyum mendengar jawaban Seulgi.
"Tapi appa, sepertinya kaka mempunyai pacar" Ucap yeri tiba-tiba datang dan membuat Seulgi dan kedua orang tuanya terkejut.
Kedua Orang tua Seulgi memandang Seulgi meminta penjelasan kepadanya. Seulgi menatap sekilas mata kedua orang tuanya ia berkeringat dingin dan sedikit panik.
"Mwoya kau bicapa apa" Ucap Seulgi mengalihkan pandangannya ke arah yeri.
"Benar kan? Waktu itu kau juga membawanya ke rumah" Ucap yeri
"Rumah?" Ucap Eommanya Terkejut.
"Aniya Eomma.. Ya!! Yerii!" Seulgi berdiri dan ingin menghampiri Yeri.
"Seulgi?" Panggil Appanya yang membuat Seulgi kembali duduk ia sedikit ketakutan.
"Nee Appa" Ucapnya menatap mata Appanya. Yeri terkekeh melihat kakanya yang sedang takut ketahuan kedua orang tuanya.
Seulgi duduk manis di lantai dan didepannya sudah ada kedua orang tuanya yang duduk disofa yang siap menyidang Seulgi.
"Jadi kau sudah punya pacar?" Tanya Appa Seulgi sambil menyilangkan kedua tangannya didadanya.
"A-aniyo" jawab Seulgi gugup.
"Seulgi..." panggil Eomma
"Nee, aku m-mempunyai pacar" jawab Seulgi sambil menundukan kepalanya.
"Bukankah di usia ini harusnya hanya berfokus untuk belajar?"
Seulgi tidak menjawab dan masih menundukkan kepalanya
"Besok bawa pacarmu kerumah"
Seulgi terkejut mendengarnya "Nee? T-tapi appa..."
"Tidak ada tapi-tapian, besok suruh dia kesini" Ucap ayah Seulgi.
"Arraseo" Balas Seulgi menundukan kepalanya.
"Kau boleh masuk ke kamarmu" ucap Eomma Seulgi.
"Nee" Seulgi bangun dan ia berjalan kedalam kamarnya lalu menutup pintunya dan ia langsung duduk dikasurnya. Seulgi terdiam ia sedikit melamun memikirkan bagaimana nasib Jimin Besok "Eottohke"