-
Hyewon mengantar Jimin kerumahnya menggunakan payung
Jimin pun langsung membuka pintu tanpa memperdulikan Hyewon, hyewon masih berdiri sambil menatap belakangnya Jimin
Hyewon hendak berbalik dan pergi, namun tiba-tiba Jimin memanggilnya
"Hei.." ucap jimin
Hyewon tidak jadi berbalik dan kembali menoleh ke arah Jimin "hmm?"
"Ma..ma..makasih"
Ucap jmin dengan raguHyewon hanya tersenyum "jika perlu bantuan, katakan saja padaku" Ucap Hyewon lalu berbalik dan pergi, Jimin masih menatapinya setelah itu ia masuk kerumahnya.
-
Hari sudah semakin malam, Jimin terbaring di kasurnya dengan keadaan sangat kacau, wajahnya kosong tidak ada ekspresi.
"Kita putus saja" Jimin membayangkan perkataan Seulgi dan membuatnya semakin sedih.
-
Pagi telah kembali, Jimin berangkat ke sekolah dan baru tiba di kelasnya, wajahnya yang kusut dan mata yang lebam seperti orang belum tidur, tapi ia memang tidak tidur seharian karna memikirkan masalahnyaSejak masalah itu Seulgi pindah tempat duduk ke tempat wendy dan Jimin duduk dengan orang lain, Jimin duduk dengan lesu hingga membuat teman sebangkunya khawatir "hei, kau baik baik saja?"
Jimin hanya tersenyum tipis menandakan ia baik baik saja
Dari tempat Seulgi terlihat ia sedikit memperhatikan Jimin ,ia hanya menoleh sebentar lalu kembali menatap bukunya
"Kalian masih berantem?" Tanya Wendy
"Kami putus" jawab Seulgi sambil melihat bukunya
"Kau serius? Kenapa? Kau tidak menyukainya lagi?"
"Mungkin ini jalan terbaik"
"Jalan terbaik matamu, kenapa harus putus, kan bisa di selesaikan baik-baik"
"Memang ada masalah apa? jimin selingkuh, Jimin memukulmu? Atau bagaimana" Lanjut Wendy
Seulgi hanya diam, dan ragu untuk mengatakannya kepada Wendy, karna dia tau ,Jika wendy mengetahuinya dia bisa kena kena marah abis abisan
"Kau benar-benar tidak ingin berbicara padaku? Baiklah, kita juga putus jadi sahabat" Ancam wendy
Seulgi yang sedang membaca buku terkejut, lalu ia menoleh ke arah wendy "ya!! Kok gitu sih"
"Lagian kau tidak mau bicara masalahnya padaku, apa kau tidak percaya padaku lagi"
"Bukan begitu, hanya saja masalahnya..."
"Apa?"
Seulgi kemudian menceritakan detailnya apa yang terjadi sama dia waktu itu bersama Jimin
"Pria bajingan itu" Ucap Wendy dengan kesal, Seulgi telah selesai menceritakan nya dan membuat Wendy menjadi kesal
"Aku sudah memperingatkan nya untuk tidak melakukan itu padamu, tapi dia masih saja...., Kau benar, itu keputusan yang bagus, sebaiknya kau putus saja dengan maniac itu" Ucap wendy
"Aku tidak menyangka Jimin seperti itu, salahku waktu itu membantunya untuk berpacaran denganmu" lanjut wendy
"Tapi aku merasa ada kejanggalan" Ucap Seulgi
"Kejanggalan apa? Kau masih ingin berharap dengan cowo seperti itu"
"Aku selalu berpikir, kenapa setiap berdua denganku dia selalu berubah menjadi agresif"