.
.
Seulgi sedang berangkat sekolah sendirian tanpa jimin, ia pun datang di jam lebih pagi untuk menghindari jimin yang biasa menunggunya.Seulgi duduk di kelasnya sambil bermain hp dan tiba tiba wendy datang menghampirinya
"Hei, bagaimana kemarin? Berjalan lancar?"
Seulgi hanya diam sambil melihat hp nya
"Hmm kurasa tidak lancar, wae apa yang terjadi ?"
"Ah molla" ucap seulgi
Jimin akhirnya tiba di kelas dan langsung menghampiri seulgi
"kau datang sendirian ?""Eoh" ucap seulgi tanpa menoleh
"Arraseo" jimin langsung pergi ke tempat duduknya
"Mwoya, ada apa dengan kalian" ucap wendy
"gwanchana"
Tidak lama guru masuk ke kelas mereka dan memulai pelajaran.
.
.
.
.
.Jam istirahat pun tiba, jungkook berjalab menghampiri jimin. " mau ke kantin?"
"Ani,kau saja" balas jimin dengan lesu
"Wae, kenapa lagi?"
"Ani gwanchana"
"Aish kau ini, masalah dengan nya lagi?"
Jimin tidak menjawab
"Yah! Lagi lagi"
Jimin masih tidak menjawab
"Terserah kau saja" jungkook pergi karna kesal
Irene yang ada di sebelahnya hanya diam dan menyimak pembicaraan mereka tadi dan ia melihat ke arah jimin.
Jungkook keluar kelas dan tidak sengaja berpasan dengan seulgi
"Yah! Camkkaman" ucap jungkook
Seulgi berhenti dan berbalik melihat Jungkook
"mwo?"
"Ikut aku sebentar"
"Eodi?"
"Ikut sajalah" jungkook beerjalan duluan dan di ikuti oleh seulgi
.
.Mereka berdua berada di belakang halaman sekolah
"Wae?" Ucap seulgi
"Apa kau tidak memahami perasaan Jimin?"
"Apa maksudmu?"
"Kau tidak tau betapa menyedihkannya dia? Saat selalu ada masalah denganmu"
"Jangan tarik ulur, katakan saja yang sebenarnya" ucap jungkook
"Mwoya, jangan ikut campur "
"Aku berhak ikut campur, karna dia temanku" ucap jungkook lalu pergi
seulgi terdiam memikirkan ucapan jungkook kepadanya. Seulgi kembali ke dalam kelasnya dan melihat ke arah jimin yang sedang duduk melamun melihat ke arah jendela dengan irene yang berada tepat disebelahnya. Lalu seulgi berjalan ketempat duduknya.
.
.
.
."Ya! Kenapa tidak bicara juga kepadanya" ucap wendy
"Ani, aku tidak yakin"
"Wae?"
"Aku merasa gadis itu lebih cocok padanya"
"Nugu?, Irene?"
"Eoh, dia polos dan cantik"