"Aku Menyukaimu"
"Nee?" Jimin terkejut
.
.Mereka duduk disebuah kursi yang tidak jauh dari sana, mereka merasa canggung.
" ja-jadi sekarang bagaimana ?" ucap jimin memastikan kepada seulgi, seulgi hanya diam dengan pipinya yang memerah karena malu.
" Apa kita sekarang pacaran ?" Ucap jimin untuk memastikannya lagi
" Belum" jawab seulgi melihat ke bawah
"Eumm, aku akan menunggu sampai kau benar benar yakin denganku"
"Aku takut kau sama seperti yang lainnya, kau seperti ini saat kau sedang suka saja padaku, tapi ketika kau mulai bosan dan menemukan yang lebih baik dariku, kau akan menghilang" ucap seulgi
Jimin melihat ke arah seulgi
"Aku sangat menyukaimu seulgi" ucap jimin"Pria sebelumnya juga sama mengatakan itu padaku, tapi kau tau akhirnya kan, mereka hanya di awal saja seperti ini"
Jimin terdiam dan ragu untuk berbicara lagi
"Intinya, aku juga menyukaimu tapi aku belum bisa memutuskan harus bagaimana selanjutnya, mian" ucap seulgi
"Ani gwanchana , Sudah ku bilang aku akan menunggumu sampai kau yakin denganku" ucap jimin
Seulgi berdiri "dingin sekali, kau pulanglah hari sudah semakin gelap"
"Arraseo , Kau juga pulanglah"
Seulgi mengangguk dan pergi meninggalkan jimin
Jimin masih duduk di bangku itu sambil memikirkan perkataan seulgi sebelumnya, tiba-tiba hp jimin berbunyi dan jimin langsung segera mengecek nya
"Irene?" Ucap jimin lalu mengangkatnya
"Ada apa?"
Jimin seperti kaget dan ia langsung pergi
Jimin sampai di bar kecil kemudian langsung memasukinya , ia pun seperti mencari cari sesuatu dan akhirnya menemukannya, ia melihat irene terbaring lesu di meja bar dan langsung menghampirinya
"Apa kau temannya?" Ucap pelayan disana
"Iya benar"
"Nona ini banyak sekali minum dan saya mencoba menghubungi orang terdekatnya dan saya langsung menelpon nomor anda yang paling sering dia telp"
"Ah baiklah, terimakasih"
"Nee" pelayan itu pun kembali bekerja
Jimin pun menghampiri irene dan mencoba menyadarkannya
Irene tersadar dan melihat di depannya ada jimin
"jimin si" ucap irene masih setengah sadar"Yah! Wae geurae"
irene masih setengah sadar dan ia tidak kuat untuk bangun, lalu jimin membantunya berdiri dan memapah irene untuk berjalan keluar dari bar tersebut.
Diperjalanan jimin melihat Minimarket ia mendudukan irene dikursi depan yang ada minimarket, lalu jimin masuk kedalam untuk membeli obat pereda mabuk. setelah membelinya jimin menghampiri irene lalu memberikan obatnya irene pun menggambilnya.
" Gomawo" ucap irene lalu ia meminum obat pereda mabuk dengan sekali tegukan.
"Kenapa kau pergi kesana?"
"Hanya bermain"
"Mwo? Kau belum cukup umur untuk kesana"
"Apa sekarang umur itu penting"
"Tetap saja kenapa harus kesana"
"Entahlah, kata orang jika depresi harus pergi ke tempat seperti itu untuk menenangkan diri"
Jimin pun terdiam
"Kau baik baik saja?" Ucap jimin
"Eoh, gwanchana" balas irene lalu dia menunduk
"Aku tidak tau apa masalahmu, tapi jika ada masalah jangan datang ke sana, carilah tempat yang nyaman atau orang yang bisa menenangkan dirimu"
Irene pun tersenyum dengan perkataan jimin
"orang yang bisa menenangkan ku ya?'"Eoh, benar" balas jimin
"Kalo gitu...boleh aku ke tempatmu?"
"Eh?" Jimin terkejut
"Kau bilang harus mencari orang yang bisa menenangkan ku"
"K-kenapa aku?"
"Karna......"
"Ani, gwanchana" ucap irene tidak jadi bicara
"B-baiklah, kalo gitu akan ku antar kau pulang"
"Sirheo!"
"Aku tidak mau pulang kerumah" ucap irene
"Kenapa?"
Irene pun tidak menjawab
"Arraseo, jadi kau akan kemana"
"Molla, aku akan tidur di pinggir jalan saja"
"Micheoseo?" Ucap jimin, ia pun terdiam sebentar
"ayo kerumahku saja" ucap jimin dengan tiba-tiba yang membuat irene terkaget karena mendengarnya, lalu irene menengok ke arah jimin
" Rumah mu ?" ucap irene untuk memastikan
"eoh, bahaya jika kau semalaman diluar apalagi kau ini perempuan" jawab jimin
pipi irene merona mendengarnya, lalu mereka pergi dari minimarket. Mereka sampai di jalanan rumah jimin saat sudah mendekati rumah jimin tiba-tiba ada yang memanggilnya
"Jim?"
jimin menoleh ia kaget karena yang memanggilnya adalah seulgi
"s-seulgi?" Ucap jimin
Seulgi melihat irene di sebelah jimin, ia pun mulai merasa sakit hati dan langsung pergi meninggalkan jimin
"Seulgi...." Panggil jimin yang melihat seulgi pergi
"Irene, kau tunggu disini sebentar" ucap jimin lalu berlari mengejar seulgi
Seulgi pun berjalan cepat pergi kerumahnya dengan perasaan sedih dan kesal
"Ternyata dia sama saja" ucap seulgi
"Seulgi..." Ucap jimin yang menggenggam tangan seulgi dan membuatnya berhenti
Seulgi dengan wajah sedih dan kesal langsung menoleh
"Mau apa kau?""Kau salah paham, biarkan aku menjelaskannya "
"Tidak perlu" ucap seulgi lalu melepas paksa tangannya dari jimin dan hendak pergi
"Jebal" ucap jimin
Seulgi menghiraukannya dan langsung pergi
Jimin tidak tau lagi harus bagaimana dan ia pasrah dengan keadaan , ia pun terduduk di pinggir jalan dan menyender ke dinding
Dari jauh terlihat irene melihat jimin yang terduduk disana yang tampak sangat sedih , ia pun menghampiri jimin dan berdiri di depannya
Bersambung