Pembaca baru tolong vote-nya!
Aku hanyalah penikmat senyumnya,
bukan pemilik, apalagi penyebab!°°°
"Sial!" Umpat Ken sembari melempar jaketnya kesembarang arah, kejadian di kantin tadi, benar-benar merendahkan harga dirinya. Bagaimana cewek itu menampar pipi-nya dan tidak menggubris cintanya.
"Gue gak bisa kayak gini, gue harus rombak strategi, gimana pun caranya cewek itu harus bisa jadi milik gue, liat aja cepat atau lambat gue bakal bales kelakuan dia itu!"
Hari sudah sore, dan itu artinya Ken baru saja pulang dari kampus dengan emosi yang masih belum reda sampai saat ini, entahlah tidak ada yang seberani itu dengannya kecuali cewek bernama Rerra itu. Bahkan hanya sekedar mengingatnya Ken rasanya terbakar.
Sembari mendengarkan monolog Ken, Ares malah merinding. "Singkirin itu!!! Jauh-jauh dari gue..." Usir Ares yang melihat Reno sedang mengelus kepala kucing yang di dapet cowok itu di jalan, sewaktu pulang sekolah barusan.
"Apaan sih? Lucu kok ini, gemoy banget ulululu, mana pinter lagi, coba nih dia bisa ngomong 'hai ares' 'hai' 'hai'" praktek Reno mengangkat tangan kucing itu, melambai-lambaikannya, Ares makin takut.
"Ken Lo lagi kesel kan? Pasti pengen cari korban kan? Noh gue ada ide, Lo sembelih aja tuh kucing yang di pangkuan Reno, sangat menggelikan"
"Enak aja Lo! Dia gak gigit kok, masa mau di bunuh sih? Jangan di bunuh, mending bantu gue dah mikir nama apa yang cocok buat kucing gue ini, kira-kira apa ya? Cepet nih satu nama bagus 100 ribu." Tawar Reno mengiming-imingi, mata Ares membulat.
Sejujurnya Ares sangat alergi terhadap kucing, entahlah menurutnya hewan itu tidak sama sekali lucu, malah terlihat menyeramkan, tapi mendengar Reno akan memberikan uang 100 ribu untuk satu nama, lumayan juga, gampang soal nanti, Ares bisa diem-diem membuang kucing itu ke habitatnya lagi, perkara Reno mewek bisa di atasi.
Ekhem! Ares meluruskan posisi duduknya. "100 ribu ya gue kunci? Nama yang bagus adalah Syafruddin! Gimana?"
Muka Reno datar. "Heh Anju! Lo gak liat nih pantat-nya nie kucing, dia betina bukan laki ngapa jadi syafruddin?" Protes Reno menghadapkan pantat kucing di depan muka Ares.
Plak!
"Au ah, Lo pikir aelah sendiri Ren! Off gue baperan" Kesal Ares sesikit menggeplak.
Reno terkekeh. "Bang Ares ngambek guys, ayo cium cing cium, mana ciumnya muachhhhhh!!!!" Goda Reno menyodoroan kucing ke arah Ares, refleks Ares menukar posisi dengan Ken. Sialan si Renoanjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
After possesive Psikopat [BELUM REVISI]
Teen Fiction(GAK FOLLOW DULU SEBELUM BACA SIAP-SIAP GUE SANTET ONLINE) Note : untuk di baca bukan untuk di tulis ulang! Berani plagiat, hukum karma siap memantimu. DEJAVU! itu lah kata yang pas untuk menarik garis besar cerita ini. Eitss... Bukan Dejavu yang be...