⚠️Next? 2k komen bisa dong? Rame-rame spam apa aja!!!! Vote 200 aja
⚠️VOTE+ KOMEN+ SPAM KOMEN= LANJUT
YANG GAK MAU VOMENT!!!!
Bahkan dengan kematianmu sekalipun tidak mampu membayar harga diri seorang perempuan yang di rusak
°°°
23;01 WIB
Andre melirik jam di pergelangan tangannya. Sudah hampir tengah malam tapi Netta belum juga pulang. Satu keluarga dalam rumah itu berkumpul. Berkali-kali mencoba menghubungi tapi tidak juga berhasil.
"Gimana, Ra?" tanya Andre gusar. Rerra menggelengkan kepalanya pelan.
"Belum juga, Pa. Gak aktif, temen-temen kakak juga gak tau." Jawab Rerra sedikit berbohong.
Hm, sebenernya Rerra tau kakaknya sedang dinner berdua dengan Ken. Tapi, sudah sejak tadi pun. Ken sama sekali tidak mengangkat panggilan darinya. Hal itu sontak membuat Rerra panas dingin.
Kakak di mana?
"Perasaan papa benar-benar tidak enak. Ada apa sama anak itu? Sebenernya dia jalan sama siapa. Kamu tau, Ra?"
"Eum..." Ragu-ragu Rerra mengatakannya. "Gak tau juga, Pa. Karena kakak cuman bilang mau pergi malam ini. Itu doang."
Huft, tidak ingin membuat Andre makin cemas terpaksa Rerra harus berbohong. Ia tidak sesuatu yang buruk terjadi pada papa-nya.
Mondar mandir itu yang sedari tadi Andre lakukan. "Boleh papa nanya, Ra?"
"Boleh dong, apa itu pa?"
"Seadainya kebahagian kalian di poros yang sama. Apa kamu siap ngelepas sesuatu untuk kakakmu?"
Senyum, Rerra mendekat ke arah papa-nya. Kemudian mengangguk samar.
KAMU SEDANG MEMBACA
After possesive Psikopat [BELUM REVISI]
Ficção Adolescente(GAK FOLLOW DULU SEBELUM BACA SIAP-SIAP GUE SANTET ONLINE) Note : untuk di baca bukan untuk di tulis ulang! Berani plagiat, hukum karma siap memantimu. DEJAVU! itu lah kata yang pas untuk menarik garis besar cerita ini. Eitss... Bukan Dejavu yang be...