⚠️Ini target cepet full dah, jadi up lagi malah ini. Stop siders yang masih malu komen, vote jangan ketinggalan. Sama sekali gak membatasi kalian komen apa. Love you yang sering spam dan gak pernah absen voment.
⚠️VOTE+ SPAM KOMEN= LANJUT
200+ VOTE DAN 2k komen!⚠️LAMA KEISI, LAMA NEXT! SEMANGAT!
YANG GAK MAU VOMENT TEGAHH KAUU MASHH
Cowok itu ego-nya sangat tinggi, bahkan untuk menangis memilih waktu. Tapi, ketika cowok itu mengeluarkan air matanya untuk perempuannya, maka perempuan itu sulit mendapatkan cowok setulus dia kembali.
✨🌷✨
"DAMN IT!!"
Umpat Ken tidak terkontrol, jadi selama ini apa yang sudah itu perbuat? menyesal pun sepertinya sudah sangat terlambat.
Ketiga sahabatnya saling bertatapan. "Jadi Lo udah inget apa belum?"
Ken mengangguk pelan. "BANGSAT GUE HARUS PERGI-!!!"
Dengan grasak-grusuk Ken meraih kunci mobilnya, tentu saja cowok itu ingin pergi ke rumah Reno untuk mencari Netta dan meminta maaf kepada gadis itu.
"Lah si anjeng mau kemana heh lu?"
"Woy Ken, belum selesai."
Teriak Nani dan Ares bergantian. Merasa ada yang janggal, Nani menatap ke arah Reno, tak berkedip.
Pundak Reno di tepuk Nani. "Kek-nya gue tau deh dia mau kemana. Dia mau kerumah lu, Rey susul sana."
"Buat apa? Bukannya Netta seneng ya kalau yang dateng adalah Ken. Gue ikut seneng akhirnya."
Ares menatap pilu ke arah Reno, ya mungkin setelah ini. Kisah Ken dan Netta kembali terjalin harmonis, walau dengan berat hati harus mengorbankan perasaan Reno. Ya mata cowok itu berkaca-kaca, terharu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After possesive Psikopat [BELUM REVISI]
Teen Fiction(GAK FOLLOW DULU SEBELUM BACA SIAP-SIAP GUE SANTET ONLINE) Note : untuk di baca bukan untuk di tulis ulang! Berani plagiat, hukum karma siap memantimu. DEJAVU! itu lah kata yang pas untuk menarik garis besar cerita ini. Eitss... Bukan Dejavu yang be...