Cium keningku, dan katakan kalimat "Aku mencintaimu"✨🥀✨
2 jam berlalu...
Empat orang itu sedari tadi gelisah menunggu dokter keluar dari ruangan Netta, sungguh kabar bangunnya Netta adalah kabar yang sangat di nantikan sejak 3 tahun lalu. Mereka tidak sabar untuk bercengkrama dengan Netta. Akhirnya penantian tidak sia-sia.
KLEK!
Ada delapan pasang mata yang menyambut antusias ke arah dokter yang baru saja membuka pintu itu. Mereka semua mendekat.
"Gimana dok?"
"Boleh kami masuk?"
Senyum terbit di sudut bibir dokter itu. "Keadaan pasien stabil hanya saja sulit untuk di ajak bicara. Sedari tadi pasien diem saja."
Alis ken menimbulkan kerutan khawatir. "kenapa bisa begitu ya, dok?"
"Itu hal lumrah, pasien yang mengalami koma biasanya mencerna apa saja yang dia lewatin selama ini untuk memulihkan memori."
Semuanya nampak mengangguk, ada sedikit ke legaan mengetahui tidak ada hal yang buruk terjadi pada Netta, selain tidak mau bicara.
"Boleh kami masuk, dok?" tanya Reno tidak sabar menyapa gadis itu.
"Okeyy itu saja, kalian boleh masuk. Jangan paksa pasien buat bicara. Selamat bersenang-senang."
Tidak menunggu lama setelah dokter itu pergi, Ken, Reno, Nani, dan Ares serentak membuka pintu. Di lihatnya Netta yang bersender di penyangga ranjang.
"Sayanggg...."
Cicit Ken terharu, karena melihat senyum di bibir Netta yang menyambutnya dari ambang pintu. Dengan segera Ken mendahului teman-temannya.
Raut wajah Netta berubah, saat Ken yang lebih dulu memegang tangannya. "Sayangg aku kangennn..."
"Reno." Nama itu yang lolos dari bibir Netta lebih dulu dengan senyuman, mata Netta terus Mengarah ke arah cowok itu dengan mata berkaca-kaca.
Tentunya saja, hal itu membuat hati Ken retak. Kenapa harus Reno bukan dirinya? Padahal ia sudah menunggu lama kembalinya gadis itu.
"Kok, Rey? Kamu gak kangen sama aku?" tanya Ken berharap.
Sedangkan Reno terdiam di tempat, menghalangi jalan Nani dan Ares yang ingin melangkah maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
After possesive Psikopat [BELUM REVISI]
Подростковая литература(GAK FOLLOW DULU SEBELUM BACA SIAP-SIAP GUE SANTET ONLINE) Note : untuk di baca bukan untuk di tulis ulang! Berani plagiat, hukum karma siap memantimu. DEJAVU! itu lah kata yang pas untuk menarik garis besar cerita ini. Eitss... Bukan Dejavu yang be...