HAI MASIH SEMANGAT BACA?
KALIAN MAU AKU UP BERAPA KALI SEMINGGU SIH?
SEBELUM BACA VOTE DULU!
BANTU PENUHIN TARGET YAU! BIAR CEPET.
1. 100+++ VOTE GERCEP
2. 800-1 K KOMEN AYO!SPAM
3. JANGAN MALES!!!!
Apakah dia mengerti debar jantungku berdesir hebat bahkan hanya sekedar mengingat namanya.
🥀🥀🥀
🎨Let's play sound
🎶waktu dan perhatian ✓remar🎶
Punggung Rerra tak sengaja bertabrakan dengan seseorang, hal itu membuat Rerra yang tadi melamun terkesigap.tapi bukan ke sana fokusnya, melainkan 2 bola mata yang kini beradu tatap dengannya.
"Kakak..." Heran Rerra ketika Netta malah berlari pergi sambil menangis.bahkan terlihat bergetar, tidak ingin berasumsi sendiri, Rerra mengejar Netta.
Langkah demi langkah, Rerra membuntuti kemanapun kakaknya akan singgah, tidak peduli jika nanti Netta marah padanya, ia hanya khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk, dan ia tidak ingin terlambat.
"Hiks..."
Suara Isak tangis itu lagi, Rerra mendekat ke arah Netta yang membungkukkan badannya. Menumpu agar tidak jatuh terduduk di lantai.
"Kakak kok nangis? Siapa yang bikin Kakak nangis?kak.." tanya Rerra beruntut, Netta mengembuskan nafasnya kasar.
"Ngapain ke sini? Udah sana pergi aja, masuk kelas! Belajar yang bener."
KAMU SEDANG MEMBACA
After possesive Psikopat [BELUM REVISI]
Teen Fiction(GAK FOLLOW DULU SEBELUM BACA SIAP-SIAP GUE SANTET ONLINE) Note : untuk di baca bukan untuk di tulis ulang! Berani plagiat, hukum karma siap memantimu. DEJAVU! itu lah kata yang pas untuk menarik garis besar cerita ini. Eitss... Bukan Dejavu yang be...