After Possesive Psikopat #8

4.8K 551 1.1K
                                    

Pembaca baru tolong vote-nya!

Dia selalu memintaku bertahan,tapi sikapnya lah yang seakanmengusirku pergi:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia selalu memintaku bertahan,
tapi sikapnya lah yang seakan
mengusirku pergi:)

°°°

Ken melempar tas renselnya kesembarang arah, ia baru pulang dari rumah sakit. Sungguh kepalanya mendadak sakit sekali, bahkan kali ini hatinya berdenyut nyeri.

"Kenapa dada gue sesek kayak ada yang memberontak hebat di dalamnya, seolah gak terima." Tangan ken terus mengelus dadanya sambil memejamkan matanya.

Jika di tafsirkan mungkinlah dalam hati itu rasa cinta Netta menolak hadirnya rasa cinta Rerra, seolah Netta tidak terima hati Ken di tempati nama baru? Ikatan cinta yang abadi meski memori Ken telah hilang.

"Dari mana aja Lo?" Skiptis Reno bertanya, karena memang ini sudah jam 7 malam, bukanlah seharusnya dari jam 5 Ken sudah selesai kelas.

Mata Ken masih terpejam, ia peka dengan suara itu. "Gue abis dari rumah sakit!"

"Hah? Lo sakit apa? Kok gak bilang?" Panik Reno terkejut.

"Gue habis nengok temennya Rerra, buat minta maaf sama jenguk, itu semua gue lakuin biar bisa nerobos masuk hati Rerra, ya gue ngerasa sesek sekarang semacam ada yang memberontak di hati gue, apalagi saat gombal sama Rerra, makin sakit." Papar Ken yang merasakan kini denyutan nyeri itu sudah sedikit memudar.

Rasa sakit kian parah ketika Ken berdekatan dengan Rerra? Apakah mungkin itu reaksi alamiah saat luka yang sebenarnya belum pudar harus di isi nama baru? Atau mungkinkah hati itu memang sejatinya tidak bisa menampung nama lain? Tidak ada yang tau, tunggu waktu yang menjawab.

Reno mengembuskan napasnya. "Gue mau nanya ken, seadainya Lo jatuh cinta sama Rerra nanti, apa Lo bakal ninggalin dia demi ego Lo itu? Atau milih bertahan dan merjuangin rasa itu?"

Selesai pertanyaan itu keluar dari bibir Reno, mata Ken yang sebelumnya terpejam kini sudah mulai terbuka.

"Ren, cinta gak pernah gue inginin masuk ke planing hidup gue bahkan jadi prioritas, gue gak percaya adanya cinta, kalau cinta itu ada kenapa gue gak ngerasain itu dari dulu? Dan kalau cinta bikin bahagia kenapa masih banyak orang yang patah Karena kata itu? Kenapa? Dan gue benci sama sesuatu yang awalnya bikin bahagia kemudian ngasih luka yang membekas."

Argumen Ken tidak salah, hanya saja mungkin cara menatap yang berbeda, Reno paham dan ia tersenyum kecut, andai Ken inget bahwa cinta pernah masuk dalam hidupnya, dan yang membawa itu adalah gadis polos bernama Netta.

After possesive Psikopat [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang