Pembaca baru tolong vote-nya!!!
'Gak guna gue hidup' jangan bertindak layaknya Lo tuhan! Tidak ada manusia yang tercipta seperti sampah, tapi manuisa tercipta dari sumpahnya pada Tuhan.
°°°
Hari ini adalah awal bulan yang artinya jatah perbulan uang jajan akan segera di bagikan, ah Rerra tidak sabar! Ia sudah berangan-angan akan menyisihkan sedikit uangnya untuk bayar hutang pada Reno.
Kini di meja makan ada empat orang yang masih sibuk pada hidangan di hadapan mereka, Rerra berhenti sebentar, menatap berbinar ke arah papa-nya.
"Pa," cicit Rerra pelan, Andre hanya berdehem tidak sama sekali menoleh.
"Ini kan awal bulan, pa. Eum.. berarti uang jajan di kasih lagi kan? Rerra boleh minta sekarang kan pa? Please, Rerra lagi perlu, bayar fotocopy buku pa."
Senyum Rerra terukir ketika tanpa basa-basi papa-nya mulai mengeluarkan dompet, ah tumben sekali biasanya akan ceramah dulu, sungguh hari keberuntungan.
"Aaaaa mak---" ucap Rerra terpotong karena Nettalia merampas uang itu.
"Ini kebanyakan, pa! Anak kayak dia harus di kasih hukuman, biar dia juga gak bebas beli apapun. Bilangnya aja buat tugas dan lain-lain, padahal buat modal ganjen sama cowok!"
Baru saja ia senang, karena papa-nya memberikan jatah uang jajan normal tidak lagi di potong tapi dalam sekejap semua itu berubah, Nettalia selalu memfitnah dirinya. Mau membela diri pun percuma, tidak akan ada yang siap merangkul dirinya. Menyakitkan, keluarga yang harusnya menjadi tempat pulang dari segala rasa sakit, bagi Rerra justru keluarga adalah sumber rasa sakit abadi itu.
Andre menatap Puteri keduanya bosan. "Ra, kamu ini kapan sih berubah? Papa udah bosen bilang dan larang kamu ngelakuin aneh-aneh, tapi masih aja di ulang. Kamu ini ngehargain papa gak sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After possesive Psikopat [BELUM REVISI]
Teen Fiction(GAK FOLLOW DULU SEBELUM BACA SIAP-SIAP GUE SANTET ONLINE) Note : untuk di baca bukan untuk di tulis ulang! Berani plagiat, hukum karma siap memantimu. DEJAVU! itu lah kata yang pas untuk menarik garis besar cerita ini. Eitss... Bukan Dejavu yang be...