Pembaca baru tolong vote-nya!!
Perjuangkan atau lepaskan? Dua pilihan sulit dengan rasa sakit yang sama.
°°°
Hari ini untuk pertama kalinya, sebagai mahasiswa baru, Reno bolos kelas. Ia duduk di bawah pohon besar, dekat taman kampus, tentunya tidak sendiri. Reno bersama cewek yang ia temui di toilet barusan. Apa yang mereka lakukan? Menatap langit yang sama tanpa suara.
Mata Reno yang tadi sibuk memandang langit, kini ia alihkan menjadi melirik cewek di sebelahnya dengan sudut bibir yang melengkung tipis.
Masih sama, semua gak ada yang berubah, kecuali perasaan kamu buat aku. Haha, gak masalah. Menjadi penikmat senyummu aja aku seneng. Well come back prinses.
Risih? Tidak hanya saja ia salting di tatap Reno seperti itu. Cewek itu melambaikan tangannya di depan muka Reno sambil berdehem.
"Ekhem!"
"Kenapa hm?" Alis Reno terangkat sebelah. Ya Gusti, cewek itu makin salting.
"Kok bisa ganteng sii?" Prffff, Reno ngakak sekaligus kaget, ia kira kenapa. Pelan Reno malah mengacak rambut cewek itu gemesh.
Cemberut, cewek itu membuat bibir seperti ikan. "Ikh kok di berantakin sih Ren, au ah kamu. Aku tuh nanya ya, kenapa kok bisa si ganteng banget?"
"Kira-kira?"
"Gak tau, kan aku nanya kamu kok malah di tanya balik."
"Ya gimana ya? Udah dari zigot ganteng mau di apain pun gak bakal bisa jelek. " Percaya diri Reno, membuat cewek itu memukul pelan muka Reno, sungguh menggemaskan sekali mereka berdua.
"Apa kamu masih cinta sama Ken, Net?" tanya Reno di sela-sela tawa keduanya. Ya, cewek yang sedari tadi bersama Reno adalah mantan pacarnya sendiri, Netta Anindisya Pratama.
KAMU SEDANG MEMBACA
After possesive Psikopat [BELUM REVISI]
Teen Fiction(GAK FOLLOW DULU SEBELUM BACA SIAP-SIAP GUE SANTET ONLINE) Note : untuk di baca bukan untuk di tulis ulang! Berani plagiat, hukum karma siap memantimu. DEJAVU! itu lah kata yang pas untuk menarik garis besar cerita ini. Eitss... Bukan Dejavu yang be...