Part 2

190 112 15
                                    

Happy Reading

***

(SMA Pelita)

Saat ini waktu jam pelajaran olahraga, semua siswa siswi kelas 12 IPA 1 bersiap siap melakukan pemanasan di tengah lapangan dengan ditemani teriknya matahari. Selama pemanasan, ada sebagian murid yang melakukannya dengan benar juga semangat, dan ada juga yang melakukannya dengan bermalas-malasan.

Setelah pemanasan pak Boni selaku guru olahraga membagi tim laki-laki dan perempuan menjadi 5 orang. Terserah dari mereka ingin bersama siapa.

Alina dan sahabat-sahabatnya beserta satu teman kelasnya bernama Utami satu tim. Kini mereka mulai bermain basket melawan tim lawannya.

"Man oper bolanya." Seru Mita sembari merentangkan tangan yang siap menangkap bola.

Amanda pun mengoper bolanya ke arah Mita yang berhasil di tangkapnya. Kemudian Mita mendrible bola sembari berlari melewati lawannya satu persatu dan melemparkan bola ke dalam ring.

Hap.

"Shitt, gak masuk lagi." Kesal Mita yang hampir saja bolanya masuk.

Beberapa menit permainan masih berlanjut dan bola telah diambil alih oleh Sara lawan mainnya. Ia mendrible bola dan ingin melemparkan ke arah temannya, tapi bola tersebut salah arah sehingga hampir mengenai kepala gadis dengan seragam ketatnya yang lewat di pinggir lapangan.

"Woi kalau main bola tuh hati-hati dong." Teriak Sasy yang dikenal sebagai gadis dengan seragam yang ketat, make-up nya yang membahana, dan suka tebar pesona.

Sara melangkah menghampirinya. "Sorry Sas sorry, gue nggak sengaja." Ucapnya dengan raut wajah takut.

"Sorry sorry, bola itu tuh hampir kena kepala gue!" Gertak Sasy marah lalu tiba-tiba melemparkan bola ke arah Sara. Untungnya Sara dengan sigap langsung menangkapnya.

Tiba-tiba Amanda datang. "He, justru lo tuh kalau jalan yang liat-liat dong. Lo udah liat kita lagi main basket di lapangan malah tebar pesona di pinggir lapangan." Gertak balik Amanda.

"Diem lo!" Ketus Sasy.

"Gue gak bakal diem kalau teman sekelas gue lo gituin. Mendingan lo yang diem, nanti makeup lo yang ketebalan itu bakalan retak lagi gara-gara ngomel." Ucap Amanda dengan kata pedasnya membuat orang yang ada di sekitarnya langsung tertawa.

"Dasar cewek bar-bar." Cibir Sasy sembari berlalu pergi begitu saja dengan sedikit rasa malu.

Setelah itu Amanda pun pergi menyusul sahabat-sahabatnya di kantin. Selepas pertandingan selesai Alina langsung ke kantin kerana kehausan, dan dua sahabatnya pun ikut menyusulnya. Alina sedang malas dengan perdebatan yang ada di lapangan, toh ujung-ujungnya Amanda yang menang, nanti juga Sasy yang akan malu sendiri.

Amanda memang tidak menyukai jika teman satu kelasnya ada yang gangguin, apalagi kepada sahabat-sahabatnya. Ia tidak akan tinggal diam. Amanda sudah dikenal dengan kata-kata pedasnya, ia tidak segang-segang mengeluarkannya jika ia adu mulut dengan seseorang seperti Sasy tadi.

"Siapa yang menang perdebatan, Man?" Tanya Vika.

"Gue lah."

"Temen kita yang satu ini, emang gak mau terkalahkan." Sahut Mita.

"Dia kan paling bar-bar di antara kita." Alina juga ikut menimpali dan tertawa membuat kedua temannya juga ikut tertawa kecil.

***

Bel pulang telah berbunyi. Guru yang mengajar segera mengakhiri pelajarannya lalu bergegas ke luar kelas. Alina juga bergegas membereskan barang-barangnya lalu memasukkannya ke dalam tas dan memakai ransel di pundaknya, ia pun melangkah keluar.

ALINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang