Happy Reading♡
***
3 tahun kemudian
Seorang gadis sedang duduk sendirian di taman belakang kampus, ia sedang mengetik sesuatu di laptopnya. Ia sedang mengerjakan tugas dari dosen.
"Serius amat ngerjainnya." Ucap seorang gadis sambil duduk di sebelah Alina.
"Nih." Lanjutnya sambil menyodorkan sebotol minuman.
"Makasih."
Tidak lama Alina pun sudah selesai mengerjakan tugas tersebut. Ia mematikan laptopnya kemudian memasukkannya kembali ke dalam tasnya. Lalu ia meminum minumannya yang diberikan oleh Amanda.
"Na si Raka kating lo tolak lagi cintanya, padahal dia ganteng loh, terus pintar lagi."
"Biapun dia ganteng pintar tapi kalau gue gak tertarik ya gue bakalan nolak."
Alina pernah ditembak oleh Raka salah satu senior yang ganteng dan juga pintar di kampusnya bahkan sampai tiga kali, tetapi Alina menolak cintanya Raka. dan bukan cuma Raka, salah satu teman tingkatannya juga pernah menembaknya tetapi ia juga menolaknya.
"Lo kan juga tau gue lagi nungguin siapa." Ucap Alina.
"Gue kira lo masih ikutin saran dari Reynand."
"Sarannya udah hangus dan lenyap." Balas Alina terkekeh.
"Dia masih sering hubungin lo gak?" Tanya Amanda.
"Terakhir kali setahun yang lalu. Dia telfon gue terus dia bilang kalau dia masih tungguin gue untuk bisa buka hati ke dia."
"Terus lo jawab apa?"
"Gue cuma bilang semoga lo masih perjuangin gue. Setelah itu dia udah gak pernah hubungin gue lagi."
"Na, laki-laki itu juga butuh kepastian bukan hanya cewek. Akan ada saatnya cowok bakal lelah juga untuk berjuang. Udah bertahun-tahun Na, Arvano memendam perasaannya ke lo dan sampai sekarang lo masih belum bisa luluh. Gue tuh jadi kasian sama Arvano tau gak."
"Gue udah luluh kok Man, bahkan gue udah cinta sama dia." Jeda Alina.
"Benar ya kata orang, ketika kehilangan engkau akan mengerti arti memiliki, dan dari kata itu gue baru sadar kalau gue seperti kehilangan sesuatu dalam hati gue sejak terakhir dia hubungin gue." Laniut Alina.
Amanda tersenyum. "Akhirnya lo bisa luluh juga Na."
"Iya sekarang giliran gue yang bakalan tungguin dia dan berjuang untuk dia."
"Lo gak coba hubungin dia atau yang lain, tanya ke mereka gitu tentang kabar Arvano."
"Gue udah coba hubungin Arvano tapi nomornya gak aktif. Gue juga tanya ke sahabat-sahabatnya tapi mereka cuma bilang kalau dia gak tau tentang Arvano."
"Kok udah sesusah itu ya hubungin dia."
"Tungguin aja Na gue percaya kok Arvano itu masih perjuangin lo."
"Semoga aja."
"Btw udah tiga tahun lebih kita gak ketemu sama Mita dan Vika." Ucap Amanda.
"Iya gue kangen banget tau sama mereka berdua. Jauh-jauh gini malah susah buat hangout kayak dulu lagi."
***
Baru saja Alina ingin masuk ke dalam mobilnya, tiba-tiba Amanda memanggilnya.
"Alina."
"Kenapa?"
"Vika baru chat gue, dia bilang sekarang kita harus ke taman yang dekat kampus."
"Ngapain?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA♡] Kisah tentang seorang gadis yang tidak peka terhadap perasaannya sendiri dan juga perasaan seseorang yang sedang mencintainya saat ini. Ia hanya menganggap perasaan seseorang itu hanya biasa saja tidah lebih. Ia sepert...