Happy Reading♡
***
Hari ini mereka berempat akan ke pantai untuk liburan sejenak. Sekalian Alina liburan karena akhirnya pikiranya bisa terlepas dari masalah kemarin-kemarin.
Mereka berempat memilih ke pantai untuk hangout kembali karena beberapa minggu sebelumnya mereka hanya hangout di kafe dan mall saja. Dan sekarang mereka ingin menyegarkan pikiran di salah satu pantai yang ada di Jakarta, karena suasana di pantai segar dan dingin.
"Suasananya seger banget gila. Akhirnya kita bisa ke pantai lagi guys." Ucap Mita dengan merentangkan kedua tangannya ke samping sambil menikmati angin laut.
"Iya nih suasananya cocok banget buat menyegarkan pikiran sebelum kita ujian akhir nanti." Ucap Vika yang berdiri di samping Mita.
"Kita emang perlu refreshing dulu sih sebelum ujian. Selain itu, kita juga harus menikmati kebersamaan kita saat ini." Ucap Amanda yang berada di belakang mereka yang sedang duduk.
Mita dan Vika menghampiri Alina dan Amanda yang sedang duduk di pasir.
"Iya, kerena setelah ini kita harus fokus belajar dulu karena mau ujian. Setelah itu kita urus berkas-berkas untuk masukin ke salah satu universitas. Udah mau pisah aja kita." Ucap Vika lesuh.
"Apaansih, kita masih bisa ketemu lagi kok setelah ujian. Kita juga masih bisa hangout lagi setelah itu. Ya walaupun nantinya kita bakal berpisah karena masa depan masing-masing." Ucap Alina.
"Lo gimana Na? Lo jadi ambil kuliah di Jakarta?" Tanya Manda.
"Kayaknya gak deh soalnya gue udah lama gak ketemu sama nyokap bokap gue, udah lama juga gak habisin waktu sama mereka, dan gue juga kangen main-main sama Alan. Jadi kemungkinan gue bakalan ngambil kuliah di sana."
"Bener sih lo udah lama gak ketemu sama orang tua lo dan adik lo Alan. Wajar sih kalau lo mau di sana." Sahut Vika.
"Kalau gitu kita satu kampus aja di sana, gimana?" Tanya Amanda pada Alina.
"Iya, rencana gue juga kayak gitu." Jawab Alina.
"Lo sendiri di mana Vik?" Lanjut Alina bertanya.
"Gue tetap stay di sini. Kalian tau kan kalau Fadli gak mau ldr."
"Lo juga kali yang gak bisa ldr." Ucap Mita lalu mereka tertawa kecil.
"Btw lo di mana Mit?" Tanya Amanda.
"Gue di UGM. gue satu kampus sama sepupu gue." Jawab Mita.
"Berarti lo satu kampus juga dong sama Juna. Soalnya dia bilang mau di sana juga." Ucap Alina.
"Ciehh... Juna bucin juga ya sampai ngikutin Mita segala." Goda Vika pada Mita.
"Apaansih, gue tuh belum pacaran kali sama dia."
"Oh jadi masih belum. Berarti gak lama lagi dong bakal jadian." Goda Amanda juga.
"Maksudnya gak gitu, apaansih kalian. Juna tuh juga gak ngikutin gue kok, kebetulan aja dia pilih kampus yang sama. Kan dia berhak mau masuk kampus yang mana." Sanggah Mita.
"Gak gitu kok Mit. Juna pernah nanya ke gue kalau Mita mau kuliah di mana? Terus gue jawab di UGM." Ucap Alina.
"Tuh kan Mit, udah ada buktinya tuh." Goda Vika tak berhentinya pada Mita yang sedang jatuh cinta.
"Apaansih kalian." Ucap Mita yang salah tingkah dengan pipi yang merona membuat para sahabatnya terbahak-bahak.
"Bentar lagi kita bakalan pisah guys, tapi pisah untuk mengejar masa depan masing-masing." Ucap Vika dengan muka yang lesuh setelah tertawa.
"Kalian tenang aja, kan udah ada hp jadi kita bisa VC dan juga saling chat heboh di group." Ucap Mita.
"Udah dulu dong sedih-sedihnya. Mendingan hari ini kita harus enjoy dan juga have fun." Ucap Amanda.
"Let's go." Ucap mereka serentak.
Mereka sangat menikmati suasana pantai ini dengan angin yang menerpa rambut mereka. Mereka yang sedang menikmati air sambil membasahi kaki mereka, berfoto dengan banyak gaya, bermain pasir seperti anak-anak. Sampai sore hari menjelang, sehingga mereka bisa menikmati senja dan sunset yang sangat indah yang bisa memanjakan mata.
***
Seorang gadis sedang duduk di taman sendirian yang memandang ke arah bintang-bintang dan bulan yang bersinar di atas langit yang gelap.
Apa gue bisa ya buka hati untuk seseorang? Tapi di lain sisi gue masih gak pecaya sih kalau dia sayang sama gue. Apa gue udah mati rasa, ahh gak mungkin, gue rasa sih gak. Kalau dia suka sama gue, terus kenapa dia gak ungkapin perasaannya. Entah lah, jadi pusing gue. Batin gadis itu panjang lebar.
"Alina." Panggil seseorang dan seketika membuyarkan lamunannya.
Alina menoleh. "Arvano."
"Lo ngapain sendirian di sini?" Tanya Arvano lalu duduk di sebelah Alina.
"Lagi gabut aja di rumah, jadi keluar nyari angin."
"Angin kok dicari." Gumam Arvano terkekeh.
"Itu perumpamaan kali Van. Lo sendiri ngapain di sini?"
"Sama lagi nyari angin."
"Tuh angin kok dicari." Balas Alina membalikkan ucapan Arvano tadi.
"Soalnya kalau pemilik hati yang dicari gak mungkin, kan udah ada."
"Ga jelas lo, Van."
"Jelas lah, Na. Masa depan itu emang harus jelas."
"Emang iya. Btw lo gak ngumpul sama yang lain?" Tanya Alina.
"Sekarang gak dulu deh." Jawab Arvano.
"Tadi Agra ngajak gue nongkrong juga, tapi gue males aja gitu buat pergi." Ucap Alina.
"Gue juga agak males dulu ngumpul bareng anak-anak."
Karena lo gak datang. Batin Alina.
Seperti biasa jangan lupa Vote&Comment guys♡♡

KAMU SEDANG MEMBACA
ALINA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA♡] Kisah tentang seorang gadis yang tidak peka terhadap perasaannya sendiri dan juga perasaan seseorang yang sedang mencintainya saat ini. Ia hanya menganggap perasaan seseorang itu hanya biasa saja tidah lebih. Ia sepert...