Part 4

160 107 17
                                    

Happy Reading

***

Hari ini Agra akan mengajak Alina pergi nongkrong bersama teman-temannya di Kafe Top Coffe. Agra dan Alina masih di perjalanan menuju kafe sedangkan teman-teman cowok itu sudah datang duluan.

"Agra ngomong sama gue kalau dia bakal dateng sama pacarnya." Ucap Fandy seketika membuat yang lainnya mengerutkan alis.

"Lah si Agra udah punya pacar?" Tanya Dion.

Semua teman-temannya tentu merasa heran pasalnya di antara mereka jika sedang pdktan sama cewek pasti mereka akan tahu. Tapi, Fandy tiba-tiba kasih tahu jika Agra akan bawa pacar ke tongkrongannya.

"Kenapa Agra gak ngasih tau kita kalau dia udah punya pacar?" Tanya Arvano.

"Mungkin mereka backstreet." Timpal Arsen.

"Sindir diri sendiri." Sindir Dion.

"Dasar." Cibir Arsen dan membuat yang lainnya tertawa kecil.

"Backstreetnya aman ya bun." Juna juga ikut menyindir ke salah satu gadis.

"Jangan-jangan tuh bocah emang diam-diam udah punya pacar."

"Kalau beneran udah punya pacar, berarti dia kayak Fandy dulangin kita-kita si seniornya."

"Hallo all brother sister." Sapa Agra yang baru saja datang bersama Alina, mereka semua pun menoleh ke arahnya.

"Hallo bro." Balas Dion sembari memeluk ala cowok pada Agra. Seperti tidak ketemu lima abad saja, pikirnya yang lain.

"Ciee ciee, tumben bawa pacar lo. Padahal kita kira lo gak punya pacar." Goda Naya salah satu teman gadis mereka.

Alina yang merasa aneh langsung menyahut. "Pacar?" Tanya Alina dengan raut bingung.

"Yoi, lo pacarnya Agra kan?" Tanya Juna balik.

"Siapa bilang, gue bukan pacarnya Agra." Jawab Alina dengan gelengan.

Alina menoleh ke arah Agra seperti meminta penjelasan, ini maksudnya apa.

Mendengar ucapan Alina barusan sontak membuat mereka semua keheranan, kecuali dua orang yang malah tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya.

Dengan sadar Juna bertanya. "Woi maksud kalian apaan ketawa-ketawa kayak gitu?" Juna geram lalu melemparnya kentang goreng ke arah mereka berdua.

"Lo bohongin kita-kita, Gra?"

Kini Agra dan Fandy sudah berhenti tertawa. Mungkin karena mereka berdua sudah kelelahan sampai kehausan, sehingga mereka meminum minumannya terlebih dahulu sebelum mengeluarkan suara.

"Sorry guys sorry, gue sama Fandy cuma ngerjain kalian kok. Mau tau aja gitu pendapat kalian kalau gue bawa pacar tiba-tiba." Jelas Agra dan tertawa kembali tapi tidak seperti tadi.

"Oh ternyata kalian berdua sekonkol ya. Sialan." Umpat Juna.

"Sialan lo berdua."

"Padahal gue udah nunggu pj dari lo, Gra. Tapi tau-taunya malah ngerjain seniornya lo berdua."

"Sorry senior."

"Terus dia siapa?" Tanya Arvano.

"Coba tebak dia siapa." Ucap Agra dengan jahilnya lagi.

Baru saja Arvano ingin menyahut, tiba-tiba Alina bersuara.

"Gue kakaknya." Jawab Alina tersenyum ramah.

ALINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang