Part 20

114 64 50
                                    

Happy Reading♡

***

MyBro
Ke apartemen gue.                      

Alina
Males.

MyBro
Ini PENTING kak.

"Pasti pengen nanyain soal kemarin." Tebak Alina.

Alina

                                              Oke,
gue kesitu sekarang.

(Read)

Sebenarnya Alina sangat malas untuk keluar saat ini. Karena ia pernah bilang waktu itu, jika lain kali ia akan menyuruh mereka untuk bertanya-tanya. Dan sekarang Agra menyuruhnya ke apartemennya, maka dengan terpaksa Alina akan pergi ke sana.

Tidak membutuhkan waktu yang lama di perjalanan. Sekarang Alina sudah berada di apartemen Agra.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Udah gue duga. Batinnya, ketika melihat semua teman-teman Agra sedang berkumpul di sini.

"Ada apa?" Tanya Alina setelah duduk.

"Soal kemarin waktu di kafe."

"Mau nanya apa?" Tanya Alina to the point.

Ia sudah tahu maksud Agra memanggilnya ke sini. Ia sudah mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan mereka lontarkan. Namun, hanya dengan jawaban seadanya saja.

"Siapa yang ngasih tau kalau kita lagi ribut di kafe?" Tanya Agra pertama-tama.

"Mita." Jawab Alina sangat singkat.

Agra mengangguk-angguk.

"Lo kenal sama Reynand?" Tanya Arvano.

Alina diam sejenak.
"Nggak. Gue kenal dia cuma sebatas nama doang."

"Tapi waktu itu kita dengar Rey panggil lo dengan nama Zara." Imbuh Dion.

Alina tetap tenang. "Nama gue kan Alina Azara Delina. Dan gue sendiri juga gak tau kenapa dia panggil gue Zara." Ucap Alina yang pura-pura tidak tahu dengan menekan kata Azara sembari mengedikkan bahunya.

Sorry, gue belum bisa ngasih tau ke kalian semua, tunggu besok lusa semuanya akan terbongkar.

"Na, apa lo bakalan turutin taruhan Genta?" Tanya Arvano.

"Gue sendiri yang mau, jadi gue harus turutin. Gue juga udah lunasin taruhan itu kok."

"Kapan lo dinner sama Reynand?" Tanyanya lagi.

"Lo ingin tau ya?"

"Jawab aja kali Na, kita juga mau tau." Sahut Juna.

"Kemarin." Jawab Alina singkat padat dan jelas.

"Lo temanin dia satu hari full?"

"Lo kenapa kepo banget sih?"

Arvano seketika menelan ludahnya mendengar ucapan Alina.

"Gak papa kok. Lupain aja."

Drrt....drrt....

Ponsel Alina tiba-tiba berbunyi, sebuah panggilan masuk dari salah satu sahabatnya, lalu ia mengambil ponsel di kantong celana dan menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya.

"Hallo."

.....

"Oke gue pulang sekarang."

.....

Tut.

"Udah dulu ya tanya-tanyanya. Barusan Mita nelfon katanya dia lagi ada di rumah gue sekarang. Jadi gue mau pulang sekarang." Jelas Alina sekaligus pamit untuk pulang.

"Van, kenapa lo gak langsung ungkapin perasaan lo aja sih? Gak usah tungguin Alina yang peka." Tanya Fandy setelah Alina pergi.

"Bener tuh." Timpal Juna.

"Gue khawatir kalau jawabannya beda dari yang gue harapkan." Jawab Arvano lesuh.

Gue merasa kakak gue udah ada rasa sama lo Van, cuma dia gak sadar aja. Batin Agra.

"Lo mana tau kalau lo belum coba." Sahut Arsen.

"Gue belum bisa ungkapin perasaan gue."

"Gini aja, kalau misalkan Alina tolak lo, yaudah lo berjuang lagi aja sampai Alina bisa jadi milik lo." Saran Dion.

"Berjuang sampai lo bisa dapetin hatinya."

"Semoga aja." Gumam Arvano pelan.

***

Hari ini Alina sedang memikirkan dan menimang-nimang waktu yang tepat untuk memberitahukan sebuah rahasia besar kepada orang-orang yang bersangkutan.

Mendengar pertanyaan-pertanyaan kemarin membuat Alina ingin mempercepat waktu untuk memberitahu mereka. Ia merasa jika jawaban yang ia berikan tadi tidak jelas dan bisa saja mereka semua akan curiga terhadap dirinya.

"Apa waktu yang tepat adalah besok aja ya." Gumamnya.

Alina menghela napas gusar. "Maybe." Ia yang bertanya ke dirinya sendiri dan ia juga yang menjawabnya.

Memikirkan hal itu tiba-tiba membuat Alina menjadi ngantuk, mending ia tidur dulu saja. Ia bisa memikirkannya kembali jika sudah bangun nanti, menurutnya.

Malam sudah tiba dan Alina tentu saja sudah bangun sejak menjelang magrib tadi. Sekarang ia sedang duduk di balkon kamarnya seorang diri. Ia mengambil ponsel lalu mengetik sesuatu dan mengirimnya pada nama kontak MyBro.

Alina
Besok lo dateng ke rooftop kafe top coffe. Ajak sahabat lo semua. Ada hal penting yang ingin gue beritahukan ke kalian semua.

MyBro
Soal apa?

Alina
Lo dateng aja,
jangan banyak tanya.

Setelah mengirim pesan itu, kemudian ia membuka kontak seseorang lalu mengetik kembali.

Alina
Rey besok gue rasa waktu yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Lokasinya di rooftop
kafe top coffe.

Reynand
Oke, Na. Gue ikut aja.

Ia menaruh ponselnya kembali. Malam ini Alina sudah memikirkan kembali dan sudah memutuskan jika besok ia akan memberitahukan ke mereka semua. Ia telah menyusun rapi-rapi apa yang akan ia katakan di depan semua orang besok.

"Gue harus selesain besok. Gue gak mau ada dendaman lagi antara Agra dan Genta."

Jangan lupa Vote&Komen♡

ALINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang