Part 8

148 100 21
                                    

Happy Reading

***

Alina sedang menyetir mobil yang melaju di jalanan dan tiba-tiba merasa ada yang aneh dengan mobilnya. Menyadari hal tersebut, ia langsung segera memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Gadis itu pun keluar dari dalam mobil untuk mengecek sesuatu yang terjadi pada mobilnya.

"Sial, kenapa ban mobil gue pake meletus sih?" Kesal gadis itu.

Tiba-tiba ada sebuah mobil juga yang berhenti di pinggir jalan tepatnya di belakang mobil gadis itu. Seseorang dari mobil tersebut keluar dan kemudian menghampirinya.

"Kenapa mobil lo?"

Alina menoleh. "Juna? Ini ban mobil gue meletus."

"Lo mau ke mana?"

"Lo sendiri mau ke mana?"

"Lah malah nanya balik." Ucapnya dan membuat Alina terkekeh pelan. "Gue mau ke apartemennya Agra." Lanjutnya.

"Sama dong, gue juga lagi mau ke sana."

"Ya udah, barengan aja kalau gitu. Nanti mobil lo gue suruh orang buat ngantar ke bengkel."

"Oke deh. Makasih ya." Ucap Alina.

Mereka berdua pun berjalan ke mobil juna dan bergegas pergi.

Tujuan Alina sebenarnya ingin ke kafe, tapi niatnya ke sana ia urungkan karena ban mobilnya yang meletus. Kebetulan tiba-tiba ada Juna dan ia tidak ingin jika Juna sampai memberitahukan ke Agra jika ia akan ke kafe sendirian, apalagi Alina ingin ke kafe yang dekat SMA Rajawali, nanti yang ada Agra akan curiga karena Alina tidak biasanya ke sana. Jadi terpaksa ia ikut saja ke apartemennya Agra.

***

Juna dan Alina kini sudah tiba di apartemen Agra

"Loh kok sama Alina?" Tanya Ussy ketika melihat mereka datang bersama.

Juna menoleh ke arah Arvano dan seketika muncul ide jahilnya.

"Gue habis jalan-jalan berdua."

Dan dugaannya benar, muka Arvano langsung terlihat kesal.

"Lo beneran habis jalan sama dia?" Tanya Fandy pada Alina.

"Gak kok, dia cuma bercanda doang. Tadi ban mobil gue tiba-tiba meletus terus dia datang dan kebetulan kita searah jadi kita barengan aja." Jelas Alina membuat yang lainnya mengangguk-angguk.

"Tapi tadi gue ketemu lo di jalan yang dekat SMA Rajawali, itu kan bukan arah ke sini."

Mampus gue.

"Hmm itu.... gue sengaja keliling dulu sambil liat sekolah yag lain gitu. Tadi gue lewat depan sekolah kalian juga kok." Alasan Alina.

"Tumben lo kayak gitu?" Curiga Agra.

Setahunya Agra, Alina tidak menyukai basa basi berada di perjalanan jika ia ingin ke apartemennya. Alina malas jika harus keliling dulu baru sampai ke tujuan. Membuatnya berpikir kalau bisa ia langsung ingin sampai ke tujuannya.

"Emangnya kenapa? Itu kan jalanan umum juga."

"Gue cuma gak mau lo digangguin sama cowok-cowok yang nongkrong di sekitar sana."
Dan gue juga gak mau lo sampai ketemu mereka di sana.

"Kan ada adek gue yang gue telpon kalau ada apa-apa." Goda Alina.

"Na, kalau lo di gangguin sama cowok-cowok siapa pun itu, lo jangan telpon Agra doang ya. Lo bisa hubungin kita semua kok." Ucap ussy.

ALINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang