Happy Reading♡
***
(SMA Pelita)
Bel istirahat pun kini telah berbunyi. Keempat gadis itu sedang berjalan ke kantin untuk mengisi perutnya yang kelaparan.
"Kalian mau pesan apa?" Tanya Mita kepada ketiga sahabatnya.
"Bakso sama es jeruk." Jawab Vika.
"Bakso tanpa mie, sama es teh." Jawab Alina.
"Nasi goreng sama es teh." Jawab Amanda.
"Oke."
Selepas mengetahui pesanan para sahabatnya, Mita segera pergi memesan makanan.
Tidak lama Mita sudah datang dengan membawa nampan berisi pesanannya yang dibantu oleh mba Ani salah satu penjual di kantin.
"Guys nanti kalian ke rumah gue ya." Seru Alina.
"Aduh sorry Na, gue gak bisa sih kalau nanti." Ucap Mita sembari menuangkan kecap pada baksonya.
"Sorry, gue juga gak bisa. Gue ada acara di rumahnya Fadli."
"Gue sih bisa-bisa aja cuma gak seru dong kalau gak lengkap." Ucap Amanda lalu memasukkan nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Iya juga sih." Jawab Alina terlihat lesuh.
Melihat muka Alina yang tiba-tiba seperti itu, Vika pun menyahut. "Hari minggu nanti deh kita bakalan hangout di rumah lo." Ucap Vika membuat Mita dan Amanda mengangguk.
"Okey." Mata Alina langsung berbinar dan tersenyum lebar.
***
Alina sedang kelaparan dan saat ini ia sedang malas untuk memasak. Jadinya ia akan keluar untuk membeli nasi goreng di dekat taman kompleknya. Ia hanya ingin berjalan kaki menuju ke sana, sekalian jalan-jalan sore.
Setelah Alina membeli nasi goreng, di perjalanan pulang dekat taman ia tak sengaja melihat seorang cowok dan cewek yang sedang berbicara tidak jauh dari posisinya berdiri. Jika lebih diperhatikan mereka terlihat seperti berdebat. Dari belakang ia seperti mengaosk sosok cowok itu.
Alina mengedikkan bahunya tak acuh, ia tidak ingin memikirkan perihal siapa cowok itu dan tidak ingin tahu apa yang mereka bicarakan karena hal itu bukan urusannya.
Sekarang Alina memilih kembali berjalan melewati taman tersebut. Ia ingin segera sampai di rumahnya karena sudah tidak sabar ingin menyantap nasi gorengnya yang masih hangat.
Ketika Alina melewati taman tersebut tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya. Gadis itu lalu menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"Arvano?" Gumamnya.
Jadi cowok yang gue liat itu ternyata Arvano, terus ceweknya siapa ya? Pacarnya mungkin. Batin Alina.
"Hai." Sapa Arvano basa-basi lebih dulu setelah berada di hadapan Alina.
"Hai."
"Dari mana?"
"Dari beli ini." Jawab Alina sambil memperlihatkan kantongannya yang berisi makanan.
"Lo sendirian doang?" Tanya Arvano.
"Gak.... Yaiyalah sendiri." Alina terkekeh pelan karena cowok itu yang bertanya sedang sendiri atau tidak, padahalkan ia sudah lihat kalau Alina lagi sendirian.
Arvano tersenyum canggung sembari menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Oh iya gue duluan ya, soalnya gue udah laper." Ucap Alina.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALINA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA♡] Kisah tentang seorang gadis yang tidak peka terhadap perasaannya sendiri dan juga perasaan seseorang yang sedang mencintainya saat ini. Ia hanya menganggap perasaan seseorang itu hanya biasa saja tidah lebih. Ia sepert...