"Makasih, Siska."
"Udah jangan sedih."
Siska berusaha menghibur Amanda yang bersedih. Amanda pasti syok dengan permintaan Mamahnya yang terkesan sangat dadakan dan tidak masuk di akal.
Amanda memang masih berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri.
"Aku yakin kamu kuat, kok. Amanda yang aku kenal yang nggak mudah putus asa." Siska terus berusaha untuk menguatkan Amanda. Memang teman yang pengertian.
"Sis. Lo harus janji satu hal sama gue."
Perasaan Siska jadi tidak enak. Amanda memang mau dirinya berjanji apa?
"Jangan kasih tau siapapun. Cuma gue sama lo aja yang tau."
"Tapi, Nda ...."
"Pokoknya gue nggak mau orang lain tau. Mau di taruh dimana muka gue? Gue nggak mau putus sama Riski."
Siska merasa enggan untuk berjanji. Ia hanya diam menatap Amanda dengan perasaan tidak enak. Jika di suruh janji tentang hal beginian, namanya dosa dong.
"Aku nggak bisa ...."
"...."
"Maaf, Amanda. Aku nggak bisa. Ini hal besar, nggak mungkin aku bohong dan sembunyiin ini dari orang-orang."
"Tolonglah, Ka." Amanda meraih tangan Siska dan menggenggamnya erat.
"Gue pasti akan kasih tau kalau waktunya udah tepat. Gue janji."
Siska mengulum bibir. Ragu.
"Gimana, ya?" Siska bingung.
"Please."
"Oke ...."
***
Besoknya ....
"Amanda!"
Tok tok tok.
"Amanda buka pintunya, sayang."
"Ish!"
Amanda beranjak dari ranjang. Gadis itu membuka pintu kamar dengan kasar. Memperlihatkan tampilan acak-acakan dan tidak karuan seperti orang frustasi pada Serin.
"Sini ikut Mamah." Serin menarik Amanda untuk ikut bersamanya.
Mereka turun dari tangga dan Amanda masih memperlihatkan raut cemberut. Gadis itu berjalan dengan tatapan kosong.
Terlihat Ely yang sudah duduk menunggu di ruang tamu. Gadis itu menoleh dan mendapati Amanda dan Serin.
Ely terlihat khawatir dengan keadaan Amanda.
"Ely. Kamu temenanin Amanda ya nanti ke rumahnya Tante Tania."
"Aku nggak mau." Amanda langsung berbalik. Gadis itu berlari dan menaiki tangga, kembali ke kamar.
"Amanda." Ely langsung beranjak menyusul Amanda.
Serin jadi merasa sedih dengan sikap Amanda. Wanita itu menghela napas berat.
Bukan maksud Serin untuk membuat anaknya merasa tersakiti. Amanda adalah anak yang sangat ia sayangi. Orang tau mana yang menginginkan anaknya menderita?
Serin punya alasan mengapa dirinya melakukan semua ini.
***
"Amanda."
"Gue nggak mau. Bilang aja sama Mamah kalau gue nggak mau!"
Ely menggigit bibir. Gadis itu akhirnya memutuskan untuk membuka pintu kamar Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loves Lives (END)
Romance"Pernikahan ini adalah hal yang paling tidak kuinginkan." Amanda dan Ely adalah saudara sepupu. Amanda memiliki sifat yang ceria dan penuh semangat. Sedangkan Ely adalah gadis pendiam yang terlalu lembut. Dan kedua gadis muda berusia tujuh belas ta...