Sosok Baru Itu

13 2 1
                                    

Yok semangat, yok.

###

"Lo ... Rehan? Kan?"

"Tadi mereka teriakin namanya siapa?"

"Rehan, sih." Lisa tampak masih bingung.

"Lo kayak udah nggak ketemu gue lama, dah. Udah lupa aja sama temen SMP."

"Gue nggak nyangka aja, kita ternyata masuk ke sekolah yang sama."

Ely yang malang. Gadis itu tidak tau apa-apa dan hanya bisa memperhatikan keduanya dengan bingung.

Rehan kemudian sadar kalau di sini juga ada Ely. Pria itu menatap Ely yang terus menunduk. Merasa heran dengan hal itu.

Lisa menghampiri Devan dan kedua teman yang lain Rehan. Mengobrol karena sudah cukup lama tidak bertemu sejak kelulusan dari SMP.

"Kenapa nunduk? Muka gue jelek?" Rehan mengatakannya dengan nada suara yang dingin.

"Hah?" Ely tampak bingung dan salah tingkah.

Rehan terkekeh. "Gue cuma bercanda. Nggak bakal juga gue gigit lo."

Ely lebih terkejut lagi. Gadis itu tersenyum kikuk.

"Lo temannya Lisa, kan?"

"Iya."

"Gue nggak pernah lihat lo kayaknya. Lo satu sekolah juga sama Lisa waktu SMP."

"Nggak."

Oh. Pantas saja. Rehan juga tidak pernah menjumpai gadis ini di sekolah yang dulu.

Rehan mengangguk.

"Han. Udah kenal belum teman gue? Elyna namanya." Lisa menghampiri mereka setelah selesai berbincang dengan ketiga teman Rehan.

"Udah tau, kok."

"Ely dari Medan. Tapi lahir di Jakarta dan pindah ke Medan." Lisa menjelaskan. "Ya, kan?"

"Iya."

"Gue kayaknya nggak pernah tau teman lo kecuali Devan." Lisa tampak bingung.

"Nggak tau. Mereka ngikutin aja."

Lisa memandangi dua orang yang tadi mengikuti Rehan dengan tatapan tidak suka. "Itu namanya pansos."

"Lisa. Ayo cepetan, keburu masuk." Ely yang sudah tidak sabar. Gadis itu sangat ingin melanjutkan kegiatan mengelilingi sekolah.

Dan Lisa masih mau berbincang dengan Rehan di sini.

"Lo pergi sendiri dulu aja, yah. Gue mau ngobrol sama Rehan." Lisa nyengir kuda.

"Ya udah." Ely pun berjalan melewati mereka dan menaiki tangga.

***

Amanda memang tidak berniat untuk melakukan apapun, selain hanya tiduran di kelas.

Hari pertama masuk sekolah adalah hari yang membosankan bagi Amanda. Tidak ada pelajaran dan semua murid jadi berisik dan tidak turut peraturan.

"Manda. Fotonya bagusan yang mana?"

"...."

"Kata lo bagusan gue kuncir kuda atau nggak usah?"

"...."

Daniar mendecak kesal. "Ish. Manda!"

"Diam aja deh." Amanda memanyunkan bibirnya.

"Maaf dong. Kita kan lupa kalau udah janjian ketemu di gerbang." Daniar berusaha untuk membujuk Amanda.

Amanda masih menenggelamkan wajahnya di meja. Tidak menjawab ucapan Daniar.

Loves Lives (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang