15: Dari Mana Egomu?

14 2 0
                                    

Sebelumnya mau kasih tau. Jadi mulai nggak semangat up cerita.

hampir semua part tata letaknya udah nggak beraturan.

Jadi cuma mengingatkan kalau part di mulai dari:

1. Kembali

2.  Amanda, Ely, Erham dan Derran

3. Permintaan Keluarga Yang Aneh

4. Di antara kita

5. DerranAnna VS Derran Ely

6. Hari Pernikahan

7Apartemen Erham Dan Rumah Derran

8. Kebenaran

9. Elyna Lintoro

10. Amanda Memang Amanda

11. Ely Dan Sejuta Hal Tak Terduga

12. Berbahagia Bersama Orang Lain

13. Seperti Pembantu

14. Sosok Baru Itu

Dan yang sekarang bab ke 15.

Kalau ada kejadian begini lagi di cerita baru nanti, otomatis akan aku hapus ceritanya.

Dan mulai sekarang setiap chapter akan kutulis bab keberapa. Biar nggak bingung kalau ketuter karena error lagi.

Memang anj*r. 😧

###

Amanda membanting tubuhnya di atas kasur. Rasa lelah mendera.

Mengingat juga sebelumnya, hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan untuk Amanda.

"Dasar nggak becus. Gue telepon nggak diangkat."

Amanda membanting ponsel ke samping. Betapa kesalnya perasaan gadis itu. Untuk alasan, Erham yang tidak menjawab telepon dan tidak memberi kabar pada Amanda.

Sebenarnya kemana Erham setelah mengantar Amanda ke sekolah?

Kruyuk.

"Ck."

Amanda mengusap perutnya yang terasa sangat lapar. Gadis itu menghela napas berat. Sejak kejadian pagi tadi, Amanda tidak berniat untuk memakan nasi goreng dan hanya memakan sedikit saja.  Dan di kantin sekolah sama sekali tidak ada makanan yang menarik perhatian.

Drrt drrt drrt.

Amanda langsung bergelora. Gadis itu mengambil  dan melihat layar ponsel miliknya. Senyumannya sedikit memudar, mengetahui kalau si penelepon bukan orang yang ia inginkan.

"Hallo. Tumben lo, telepon gue? Ada apa?"

"Kamu dimana?"

"Ada di rumah."

"Kamu mau nggak, aku bawain makanan?"

"Makanan?"

Sudah tau siapa penelepon?

Amanda tampak senang. Senyuman menghiasi wajah gadis itu. 

"Mas Erham tadi nelepon aku. Suruh bawain kamu makanan."

Dan senyuman itu berubah kembali menjadi wajah kesal. Lagi dan lagi.

Amanda mendengus. "Bilangin sama dia, Elyna. Gue nggak mau makan!"

"Lho, Amanda. Kamu kenapa?"

"Lo nggak usah mau diperbudak sama Mas Erham. Gue bisa cari makan sendiri. Kalau dia nggak kasih pun, gue nggak apa."

Loves Lives (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang