Elyna Lintoro

34 3 4
                                    

Tidak. Di sini aku tidak akan menceritakan kisah hidup seorang Elyna Lintoro.

Ely hanya menatap laptop miliknya dengan bingung. Gadis itu mencoba untuk mengetik sesuatu, tetapi mengurungkan niatnya. Dan itu terjadi berulang kali.

Sebenarnya Ely berniat untuk membalas sebuah email dari seseorang, tetapi bingung mau menjawab bagaimana.

Email dari lisandara@gmail.com.

Teman jauh Ely.

Dalam pesan email, Lisa menanyakan tentang janji pertemuan mereka yang akan dilaksanakan sore ini.

Btw, Lisa bertempat tinggal di Jakarta dan rumahnya juga tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Amanda. Tapi itu jauh dari tempat tinggal Ely sekarang.

Awalnya saat mereka bertemu itu saat Ely tidak sengaja usil untuk stalking profil instagram Amanda. Dan tiba-tiba gadis itu tidak sengaja menemukan profil Lisa dan penasaran.

Terus akhirnya Ely mencoba untuk berkenalan dan mengirim pesan melalui email yang tertera di bio.

Ternyata Lisa orang yang ramah dan baik. Gadis itu langsung merespon email dari Elyna.

Sampai sekarang mereka berteman dan sering berkomunasi lewat email.

Drrt drrt drrt.

Dan panjang umur. Baru saja membicarakan tentang dirinya dan Lisa menelpon Ely.

Ely mungkin tidak akan melirik ponselnya kalau saja ponselnya itu tidak bergetar. Ely termasuk orang yang tidak suka bermain ponsel. Gadis itu bahkan tidak menggunakan nada dering ponsel dan menjadikannya dalam mode getar.

Yang jadi pertanyaan, kalau ada hal penting dan gadis itu sedang tidak di dekat ponselnya, bagaimana?

"Ih, Ely. Gue kan udah bilang pesan ponsel aja."

"Kamu kan tau Lisa, aku sukanya pakai laptop."

"Email gue lagi error, ya. Lo tambah rusakin aja kalau kirim pesan terus. Gue telepon dari tadi juga baru diangkat sekarang."

Ha? Masa, sih? Kenapa Ely tidak menyadarinya, ya?

Lisa mendengus di seberang telepon sana.

Ely mengecek riwayat telepon di ponselnya. Dan benar saja, sudah ada lima panggilan terlewatkan dari kontak Lisa.

"Hehe. Maaf, aku nggak sadar. Soalnya masih bingung mau jawab email kamu kayak gimana."

"Udah sekarang lo jawab aja. Mau nggak?"

"Aduh. Gimana, ya? Sebenarnya sih aku mau. Tapi aku kayaknya nggak bisa."

"Lha. Lo kan udah janji. Sekalian kita bareng kan daftar sekolah?"

"Maaf, ya. Aku juga pengen ketemu kamu. Tapi kayaknya nggak bisa hari ini."

"Ck. Ya udah."

Ely sebenarnya juga sangat ingin bertemu dengan temannya itu. Melihat jelas Lisa secara nyata.

Tapi permasalahannya satu hal. Derran.

Sekarang Ely sudah menikah dan mempunyai seorang suami. Masa baru tiga hari menikah gadis itu malah pergi dan bersenang-senang? Seorang istri harusnya merawat suami dan rumah. Apalagi saat baru menikah.

"Ya udah. Lo bisanya kapan?"

Tok tok tok.

Ely menoleh ke arah pintu. Gadis itu pun tersadar. "Udah dulu, ya. Nanti aku kabari lagi."

Loves Lives (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang