28: Perubahan Yang Manis Sekaligus Menyakitkan

3 1 42
                                    

Ini aneh. Dalam satu malam semua berubah. Ia sama sekali tidak memahami apa yang sedang terjadi.

Bagi Ely, saat ini, di tempat ini, hanya ada dirinya yang ditemani segelas susu hangat dan sepiring nasi goreng buatan Derran.

Entah apa yang merasuki pria itu, hingga pagi-pagi sekali Derran sudah bangun dan memperlihatkan kepada Ely hal seperti ini.

Apa yang sebenarnya pria itu pikirkan?

Ely menunduk malu saat ia mendapati Derran yang tiba-tiba keluar tanpa menggunakan baju dari kamar mandi. Pria itu hanya menggunakan celana pendek.

Gadis itu tidak tau kenapa ia harus malu. Tapi yang pasti sekarang ia sudah merasa lapar.

Tetapi menyentuh makanannya saja Ely enggan. Ia masih merasa was-was.

Gadis itu jadi teringat kejadian semalam. Sekilas ia merasa bahagia mengingat malam kemarin yang masih ia anggap seperti mimpi.

Tetapi di sisi lain ia juga masih meragukan.

Ely menatap ke arah jam di dinding yang sudah menunjukkan jam enam lebih lima belas menit.

Tanpa basa basi, gadis itu segera meraih piring dan memakan masakan Derran dengan lahap.

Ely terkejut saat ia mendapati masakan Derran yang ternyata enak juga. Gadis itu hampir berpikir kalau Derran memebeli nasi goreng ini. Tetapi bukti nyata kalau pria itu memang memasak sudah jelas. Ada bekas wajan yang kotor di atas kompor dan sayuran yang mengotori lantai.

Derran belum memahami cara memotong sayuran.

Yang perlu kalian ketahui, pria itu mencari di internet bagaimana cara memasak nasi goreng. Hingga ia menghapalkannya di malam yang panjang itu.

Derran yang baru turun dari lantai atas setelah memakai pakaian kantor merasa cukup terkejut dengan cara makan Ely.

Gadis itu sudah melahap habis nasi goreng berukuran jumbo itu.

Ely tersentak saat Derran berada di hadapannya. Pria itu menatap Ely dengan kikuk.

"Umm. Maaf, Mas. Aku ...."

"Nggak apa. Itu memang buat kamu."

"Hah?"

"Ayo berangkat. Aku antar kamu ke sekolah."

Antar ke sekolah?

Derran memegang bahu Ely yang hanya terdiam.

"Eh, iya?"

"Ayo cepat. Aku takut terlambat ke kantor."

"Tapi, Mas, aku kan pakai ..."

"Nggak ada tapi-tapian."

Tampaknya masih ada kecanggungan yang mendalam di antara mereka. Sejoli ini masih kikuk untuk berkomunikasi satu sama lain.

***

"Apa apaan kamu ini? Apa kamu bercanda?"

"Aku nggak bercanda. Maafkan aku atas semua yang kamu alami."

"Nggak. Aku nggak terima perlakuan kamu ini! Kamu pikir aku nggak punya harga diri? Kamu udah janji sama aku untuk menyelesaikan semua ini. Tapi apa? Kamu malah lebih memilih istri kecil kamu itu. Wanita murahan yang udah rebut kamu dari a ... "

"Sudah cukup, Anna! Kamu boleh membenci aku. Tetapi kamu jangan sekalipun menghina Elyna. Atas semua yang terjadi, itu bukanlah kesalahan dia." Suara Derran yang keras dan dingin memotong ucapan Anna yang belum selesai.

"Dasar lelaki bajingan!" Anna menampar wajah Derran dengan keras.

Suara tamparan itu memenuhi setiap sudut ruangan Derran.

Wanita itu pergi dengan rasa sakit dan malu yang tak dapat ia bendung.

Ia tak habis pikir, kemarin Derran meninggalkannya begitu saja saat di mall. Tidak menjawab teleponnya dan sekarang ... yang ia terima adalah sesuatu hal yang sangat memalukan.

Derran memutuskan hubungan dengannya di kantor pria itu. Di tempat pertama kali mereka bertemu dan mengenal satu sama lain.

Anna menangis tersedu sedu di dalam mobilnya yang masih terpakir di gedung kantor Zoro Corporation.

Wanita itu tiba-tiba memikirkan sesutu yang aneh. Anna mendongakkan wajahnya dan tersenyum sangat memgerikan.

"Tunggu saja pembalasanku .... Elyna."

###

Loves Lives (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang