35. BUKTI HILANG! ✔

201 26 8
                                    

"Hal yang paling aku sesali adalah ketika melihatmu bahagia setelah berpisah."

Sebelum Baca Part ini buat yang belum follow akun author di follow dulu yaa biar sama-sama enak 🍃

Jangan lupa vote kalo kalian suka cerita ini :* komen kalo kalian mau kasih krisar ya❤

•°•°•

Meila hari ini tidak melakukan banyak kegiatan di rumahnya, hanya diam di depan televisi yang menyala namun Meila menghiraukan tayangan di tv itu. Karena Meila sedang melamun.

Meila masih saja memikirkan kejadian akhir-akhir ini yang membuatnya sedikit terbebani.

Tidak masuk akal rasanya atas masalah yang telah menimpa Meila. Tidak hanya membenci Sheila, Meila pun kini merasa sangat benci dan marah pada Rafael yang telah mengecewakannya.

Seandainya waktu bisa di putar, gue gak mau berurusan sama masalah percintaan kaya gini! -Batin Meila

"Ini mah namanya Tv lagi nonton manusia bukan manusia lagi nonton tv," ucap Meisha yang telah menyadari bahwa adiknya itu sedang melamun.

"La." panggil Meisha sambil mengguncangkan lengan Meila.

"Apaan sih?"

"Lo kenapa dah ngelamun sore-sore, kesambet tau rasa lo," ucap Meisha.

"Bentar-bentar pipi lo kenapa merah bengkak gitu? Abis di tampar siapa?" Tanya Meisha intens.

"Bukan urusan lo Ca, ini urusan gue udah lo gak perlu ikut campur apalagi kepo." Meila beranjak pergi meninggalkan Meisha, rasanya hari ini Meila benar-benar tidak ada selera untuk berbicara dengan siapapun, karena itu hanya akan membuat Meila semakin kesal sendiri atau Bad Mood.

"Akhir-akhir ini Lala jadi lebih pendiem dan jutek gak kaya biasanya, putus dari El bawa dampak negatif juga ternyata buat moodnya." Meisha bergumam sambil melihat ke arah Meila yang sudah semakin menjauh.

○●○●

"El Mamah kayanya udah 3 hari ini gak liat Meila kerumah, kamu ada masalah sama dia?" Tanya Tiara.

Rafael sibuk sendiri dengan laptopnya.

"El kamu denger mamah gak sih."

"Denger Mah, tapi El gak mau bahas-bahas Meila."

"Kenapa? Jangan bilang kamu putus?" Tanya Tiara curiga.

"Iya Mah, abisnya Meila kasar banget urakan banget lagi anaknya, dia nampar Sheila sama nyiram Sheila disekolah. Bikin ilfeel banget." Rafel mematikan layar laptopnya dan menyandarkan punggungnya pada sofa.

"Mungkin Meila punya alasan tertentu sama apa yang dia lakuin," ucap Tiara.

"Alasan apa? Alasannya karena Meila benci sama Sheila gitu Mah? Ah udah deh aku mending mandi aja udah mau Maghrib," ucap Rafael lalu bangkit dari tempat duduknya.

"Mamah tau banget Meila itu anaknya kaya gimana, dia baik dan pemaaf gak mungkin benci berlebihan sama orang," ucap Tiara meyakinkan Rafael.

MeiRa  [LENGKAP] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang