EPILOG ✔

557 31 2
                                    

"Bahagia itu kita yang menciptakan bukan orang lain."

Sebelum baca part ini jangan lupa Follow akun author dulu biar sama-sama enak ❤

Ini epilog spesial buat kalian dari aku:" gak nyangka Meira bisa end juga:v aku kira gak akan pernah end 😂 buat temen-temen yang mau bantuin aku revisi boleh banget yaa ❤ yang mau kasih kritik dan saran lewat pesan aja 😙 Kalo ada typo di part mana aja tolong ingetin aku ya, soalnya aku ini si ratu typo, yauda yu baca epilognya.

Hati-hati area 🔞 plus 😂

•°•°•

5 tahun kemudian.........

"Caca anak lo nih nangis, pusing gue!" Teriak Meila dari taman rumah.

"Arii!" Teriak Meila memanggil Ari yang kini berstatus sebagai suami Meisha.

"Risha kamu punya orang tua budek banget," keluh Meila pada Risha putri pertama Meisha dan Ari.

Risha menghiraukan ucapan Meila, ia tetap menangis sesegukan. Ia belum mengerti banyak hal karena usianya yang baru 2 tahun.

"Udah kaya baby sitter gue lama-lama tinggal bareng mereka." Meila lagi-lagi mendumel.

Meila kini tidak tinggal bersama orang tuanya, ia tinggal bersama Meisha dan Ari di Jakarta. Sedangkan orang tuanya tinggal di Jepang.

"Icha mau ke Mamah?" Tanya Meila pada Risha.

"Maa-auu," ucap Risha terbata-bata karena sedang menangis.

"Yaudah yuk." Meila menggendong Risha masuk ke dalam rumahnya.

Meila sudah ada di depan pintu kamar Meisha. Namun suara-suara aneh terdengar di balik pintu.

"Ahh,, awwwh!"

Meila yang mendengar desahan Meisha bergidik ngeri.

"Siang-siang gini astagfirullah manusia gak ada akhlak!" Ketus Meila.

"Woi! Buka pintunya anak lo nangis!" Teriak Meila menggedor pintu kamar.

"Mama,,,," Risha mengecangkan tangisannya yang membuat Meila tidak tega.

"Caca!" Teriak Meila.

"Sssh, awwwh, ahhh, saak-kkit Rri," desahan Meisha di balik pintu membuat Meila semakin geli mendengarnya.

"Ari!" Meila mencoba memanggil Ari.

Namun yang Meila dengar lagi-lagi desahan Meisha "phelan-phhelan Rri."

Meila kembali menggedor pintu kamar Meisha.

"Ssshh, appaan shhi Dek! Lo ganggu!" Teriak Meisha disela-sela desahannya.

"Lagian lo siang-siang udah ngedesah!" Ketus Meila.

"Kkalo mhau ngedesahh ni-kahh ajha," ucap Meisha tidak jelas karena desahannya.

"Gila!" Meila sudah kehabisan sabarnya.

MeiRa  [LENGKAP] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang