2. TETANGGAAN ✔

627 93 0
                                    

"Jodoh memang selalu serba-serbi dengan yang namanya kebetulan tapi kalo sama dia gak mau!"

Sebelum baca chapter ini jangan lupa Follow akun Author dulu ya biar sama-sama enak 💙

•°•°•

Meila memperhatikan Manda dari depan rumahnya, sampai dia melihat Manda masuk kedalam rumahnya, saat Meila hendak masuk dia Melihat mobil sport terparkir di sebrang rumahnya, keluar cowok yang mengendarai mobil itu dan ternyata dia itu adalah Rafael.

"Hah. Dia kan ketos Mudat?"

Dia Sempat melirik ke arah Meila sambil memberikan senyuman untuk Meila, Meila bergidik ngeri melihat orang yang baru saja memberikan senyuman kepadanya.

"Assalamualaikum Lala pulang."

"Iya waalaikumsalam, dek tetangga kita ganteng ya," Ucap Meisha yang terus-terusan celingak-celinguk melihat ke arah rumah Rafael.

"Apasi lo ka, mudat gitu dibilang ganteng!"

"Yee mudat apaan tuh?" Tanya Meisha.

"Muka datar!" Jawab Meila jutek.

"Lah yang ada lo kali yang mudat!" Ucap Meisha sambil menatap sekilas ke arah Meila.

"Bodoamat ah, udah lah gue cape mau istirahat."

"Yaudah gih sonoh. Awas ya kalo kena karma tiba-tiba jadi naksir," ucap Meisha.

14.15

Waktu baru menunjukan pukul dua siang hari, Meila masih sibuk dengan dunia mimpinya.

Tidak terasa Sudah Jam 4 Tapi Meila belum mendapatkan Whatsapp dari Manda, akhirnya ia memutuskan untuk pergi mandi.

Selesai mandi Meila berjalan keruang tamu, ternyata Manda sudah ada diruang tamu.

"Ko kamu udah disini dari kapan?"

"Dari jam setengah empat, mau bangunin tapi gak enak ah takut ganggu," ucap Manda.

"Mei," panggil Manda.

"Hmmm."

"Ketos rumahnya sebrangan noh sama kamu, kayanya dia suka ke kamu, tadi aku sempet merhatiin dia ngasih kamu senyuman gitu," ucap Manda.

"Apasi Manda ah, lagian itu ketos mudat banget males aku tuh deket cowo yang kaya gitu."

"Bohong Man, betar lagi juga Lala naksir sama si El," ucap Meisha sambil sedikit berteriak.

"Apasi ka ih."

"Haha yaudahlah ayok kita ke supermarket," Ajak Manda.

"Iya ayok."

Sesampainya di supermarket, Meila mengedarkan pandangannya, supermarket nya disini cukup besar, walaupun masih besaran di jakarta sih, tidak pakai lama mereka sudah menyiapkan semuanya, lalu mereka memutuskan untuk pergi ke rumah Manda.

17.03

Jam 5 lewat 3 menit Meila pulang karena sudah terlalu sore tidak enak sama orang-orang, lagipula ayah Meila pasti marah jika putrinya pulang pada malam hari.

"Dari mana dek?" tanya Akbar.

"Dari rumahnya Manda yah, abis nyiapin ini buat besok," ucap Meila sambil nunjukin Paperbag yang isinya peralatan untuk besok.

"Ouh iya, udah makan?" Tanya Akbar lagi.

"Udah yah tadi di rumah manda."

"Ouh yaudah deh," ucap Akbar.

"Bunda mana yah?"

"Bunda lagi mandi."

Meila mengangguk dan menjawabnya hanya dengan kata "Oh"

06.23

Huuuu kesiangan aah gimana ini.. yaudah lah masukin aja barang barang yang harus dibawa rapih atauu engganya biarin aja.

●○Disekolah●○

"Tumben siang." Meila ngedongkak buat liat itu siapa.

Dan

Ternyata

Itu

Rafael si ketos mudat

"Iya gue kesiangan kak."

"Tapi lo bawa peralatan buat mopdb kan?" Tanya Rafael.

"Iya bawa ko kak. Yaudah gue duluan ya ka," Ucap Meila lalu pergi meninggalkan Rafael.

"Kalo gak bawa lo dapet hukuman loh," Teriaknya.

Meila berlari mencari Manda, ia sangat membutuhkan Manda di sampingnya agar rasa kesal nya mereda.

"Ngapain celingak-celinguk Mei?" Tanya Manda.

"Ish gue tuh nungguin lo tau gak?"

"Lah dari pagi aku ada di ruangan kali, kamunya aja yang baru dateng!" Jawab Manda sedikit ketus.

"Yaudah sih aku minta maaf Man."

"Iyaiya, cek dulu barang kamu takutnya ada yang ketinggalan," ucap Manda.

"Bentar."

Meila Mengecek tasnya. Meila mengeluarkan barangnya satu persatu, dan Akhirnya Meila melupakan satu barang yang mungkin akan berharga dan akan digunakan yaitu balpoint yang sudah diberi logo.

"Heii kenapa?" Tanya Manda.

"Aaah Manda gimana ini pulpen aku gak kebawa."

"Nah loh. nih pake yang ini aja tapi isinya dikit lagi," Ucapnya sambil memberikan Meila pulpen bermerk joy*o.

"Makasih, gue bisa isi ko," Lega sudah, Akhirnya Meila tidak akan dihukum oleh ketos mudat yang ia benci.

"Iya kenapa kayanya seneng banget cuma dapet pulpen doang?" Tanya Manda.

"Seneng lah Man, gimana gak seneng coba kan gak jadi dihukum sama ketos mudat."

"Masih aja kamu panggil kak Rafael mudat," Ucap Manda sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yeee emang dia muda--" omongan Meila terpotong oleh suara serak yang baru saja tiba, yang cukup menarik perhatian Meila untuk meliriknya.

"Siapa yang mudat?"

Dia ...

Itu...

Ketos...

Mampus ini mah 😂

■□■□■□BERSAMBUNG□■□■□■

Salam Manja Dari

Istri Sah Oh Sehun 💞

MeiRa  [LENGKAP] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang