"Akhirnya diri ini merasa di cintai."
Sebelum Baca Chapter ini jangan lupa follow akun author dulu ya biar sama-sama enak 💙
•°•°•
"Selamat pagi gaisss." Teriak Sasa heboh.
"Apaan sih Sa? Pagi-pagi bikin ricuh eww," Ucap Salma sambil memainkan jarinya di layar handphone.
"Suka-suka Sasa lah Sal," Ucap Sasa ketus.
"Kenapa sih ada apa? Ko pagi-pagi udah pada ribut aja, eh gimana kemaren basket kita menang?" Tanya Meila.
"Lo ga cek hp ya? Pertandingan kemaren gak jadi, jadinya tuh hari ini," Ucap Manda sambil menyodorkan handphonenya.
"Gue kemaren gak cek whatsapp hehe," Ucap Meila sambil nyengirkuda.
"Dasar, si El pasti nyepam lo ya?" Tanya Salma pada Meila.
"Enggak ah dia gak chat gue sama sekali! Cuma ada chat dari kalian aja," Ucap Meila sambil menscroll notiff chatnya.
"Dia sibuk kali Mei, positif thinking aja ya," Ucap Sasa menepuk pundak Meila.
"Apaan si lo Sa? DramaQueen banget," Ucap Meila yang terlihat baik-baik saja.
"Kok Meila aneh sih?" Tanya Sasa.
"Anehnya?"
"Meila biasa aja padahal kemaren seharian si El gak ngabarin Mei," Ucap Sasa yang masih fokus mempercantik gaya rambutnya.
"Ya terus gue harus gimana? Orang dia bukan siapa-siapanya gue."
"Serah deh Mei, Sasa cape debat sama Meila gak pernah menang soalnya," Ucap Sasa.
Meila memang seperti itu tidak akan ada yang dapat mengalahkannya.
"Manda yuhuuuuu, temenin Sasa ke perpus yu mumpung masih pagi, Sasa mau pinjem buku Biologi soalnya sekarang ada ulangan biologi."
"Males ah mager," Ucap Manda sambil mengetuk-ketukan jemarinya diatas meja.
"Ayo lah Man....." rengek Sasa.
"Gue males Sasaa! Lo sama si Salma aja noh nganggur," Ucap Manda sambil menunjuk Salma dengan dagunya.
Sasa melirik Salma sebentar lalu kembali menatap Manda.
"Gak mau ah. Nanti yang jaga perpus Adam terus dia malah mojok bukannya nemenin Sasa."
"Yaudah ayok sama gue aja Sa, gue juga sekalian mau nyari buku novel gabut," Ucap Meila beranjak dari kursinya dan menarik tangan Sasa padahal Sasa belum mengiyakan ajakan Meila.
"Mei, kesambet apaan lo ke perpus? Biasanya juga males-malesan dikelas." Ucap Manda berteriak.
"Gapapa gue lagi pengen nyari buku aja!" Ucap Meila.
Padahal aslinya Meila itu ke perpus bukan mau nyari buku tapi mau ketemu sama Rafael, dia sengaja tidak bilang pada temannya karena itu akan jadi bahan ledeka nantinya.
"Oh gitu," Ucap Salma sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Boong dikit gapapa kali ya- Batin Meila.
"Yaudah ayok Sa ko malah bengong."
"Eh iya maaf."
Akhirnya Meila dan Sasa pergi ke perpustakaan dengan niat yang berbeda.
Sesampainya di perpustakaan Meila menyuruh Sasa untuk masuk duluan
"Lo duluan aja Sa, gue ada urusan bentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
MeiRa [LENGKAP] ✔
Teen Fiction(UTAMAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA. MAKASIH)💙 Meila Putri Azahra gadis yang terpaksa meninggalkan Kota kelahirannya demi pekerjaan sang ayah, kini menjalankan hari-harinya di kota yang cukup asing baginya. Meila jatuh hati pada pria kelahiran Kota...