9. DEMOKRASI ESKUL ✔

341 75 0
                                    

"Padahal suka, eh becanda suka."

Sebelum baca Chapter ini jangan lupa follow akun author dulu ya biar sama-sama enak 💙

•°•°•

Meila Sudah berada Di Lapangan Kalian tau lah ya kalau mereka sudah dilapangan mereka mau ngapain? jadi mereka itu mau liat demokrasi eskul. Eskul yang pertama di tampilin itu adalah eskul paskibra.

"Uuuh Mei itu penjurunya kak Angga," Teriak Manda histeris.

"Berisik ih Man malu." Meila menyubit pinggang Manda karena Manda punya mulut berisik Sekali.

"Kita harus ikut eskulnya Mei," Ucapnya masih kegirangan.

"Hmm liat nanti aja ya, gue gak terlalu minat ikutan kaya gituan cape."

"Ih ayolah siapa tau lo bisa deket sama kak Angga iyakan." Manda mencoba untuk menggoda Meila.

"Diem ih."

"Liat deh mukanya kak El asem banget, mana liatnya ke arah kita terus lagi," Ucap Manda mulai memperkecil suaranya.

"Makanya Man kalo ngomong gak usah teriak-teriakan, lo kan tau kak Rafael benci banget sama gue, jadi yaa dia sensi terus ke gue."

"Duuh iya maafin gue ya Mei," Ucapnya penuh penyesalan.

"Ih santai aja kali Man, yaudah kita liat mereka aja ya, nanti kalo lo mau ikut eskul ini lo konfirmasiin aja ke gue ya."

"Hmm okedeh."

~SkipOn~

Acara demokrasi eskul sudah berakhir, Meila dan Manda mampir dulu ke kantin karena mereka lapar, sesampainya di kantin tidak sengaja Meila melihat Rafael dengan Angga. Meila memiliki niat untuk puter balik ke kelas tapi, tangannya di tahan oleh Manda.

"Mau kemana? Belum juga beli makanan," ucapnya sambil masih memegang pergelangan tangan Meila.

"Gue gak laper ah Man."

"Udah ih ayok, gue yang teraktir deh, lo duduk aja dulu tuh di bangku itu nanti gue kesitu," Ucapnya lalu meninggalkan Meila.

Saat Meila ingin menduduki bangku itu, tiba-tiba Rafael dan teman-temannya datang dan duduk mendahului Meila.

"Iih apasi lo kak gue duluan kali yang mau duduk disitu!" Ucap Meila songong.

"Lah siapa cepat dia dapat dong," Ucapnya santai.

Kalo bukan kaka kelas gue tabok lo ka! -BatinMeila

"Gak bisa gitu dong kak, Lo kan cowok ngalah kenapa sama cewek!"

"Kalo gue gak mau kenapa!" Dia masih santai tapi gak kalah songong.

"Udah-udah ko malah berantem kaya anak kecil," Ucap Angga menengahi.

"Noh dia kak, dia gak mau ngalah sama cewek!" Muka Meila sudah mulai memerah.

"Ko lo nyalahin gue sih jelas-jelas lo yang duluan nyolot!" Rafael mulai kesal sampai ngebentak Meila dan berdiri, mata Meila sudah berkaca kaca, entah kenapa Meila bisa secengeng itu.

"Mei gapapa?" Angga megang bahu Meila karena dia melihat Meila menundukan kepalanya.

"Gue gapapa kak." Meila lari entah kemana.

"Meii mau kemana?" Manda berteriak memanggil Meila, Namun Meila lebih memilih untuk menghiraukannya.

Meila menangis, entah kenapa rasa sakit yang dirasakan Meila ini sangat dalam, di ibaratkan tangan yang tak sengaja tertusuk jarum, rasanya sakit tapi satu titik.

"Mei." Manda Memeluk Meila erat sambil mengelus punggung Meila pelan.

"Manda." Meila meluk Manda balik Meila sedang mencari ketenangan.

"Lo kenapa deh Mei? Gausah di anggap serius ih kak El mah," Ucap Manda lembut.

"Gue gak suka Man, gue gak suka di bentak-bentak kaya gitu, padahal kan cuma karena hal spele dia sampe ngebentak gue, coba aja lo yang ada di posisi gue, lo pasti ngerasain hal yang sama, apalagi dibentak sama cowok yang kita suka." Setelah mengucapkan kata itu Meila terdiam dan menutup mulutnya spontan bahkan ia merutuki dirinya sendiri kenapa bisa seceroboh itu.

"Jadi lo suka sama kak El?" Tanya nya memastikan.

Awalnya Meila menggelengkan kepalanya, tapi tetap saja pada akhirnya ia menganggukan kepalanya.

"Aah Meii kalo kaya gini gue juga bakal kaya lo sekarang," Ucapnya jadi melow.

"Ih apasi."

Tanpa disadari dari tadi itu ada yang memperhatikan Meila dan Manda di Taman.

"Kalo gue tau lo suka sama gue, gue gak bakal ngebentak lo Mei, gue minta maaf Mei." Jadi yang merhatiin Meila dan Manda itu adalah Rafael.

"Gue bener-bener minta maaf Mei." Setelah itu Rafael pergi dari taman entah kemana.

Disisi Lain Manda dan Meila beranjak dari taman untuk kembali ke kelas mereka. diperjalanan ke kelas Meila sempat melihat Rafael dengan wajah yang lesuh seperti habis menangis

"Dia abis nangis? Ah gak mungkin masa cowo nangis." Meila sedikit bergumam.

"Heh ko bengong sih? Mikirin apa Mei?" Tanya Manda mengagetkan Meila.

"Ngagetin ih, yaudah ayok ke kelas."

"Ayok, eh duluan aja deh gue mau ke anak osis dulu mau nanya tentang eskul yang tadi di demokrasiin," Ucap Manda.

"Ouh gitu yaudah gue duluan ya, eh iya kalo punya formulir eskul gue mau ya."

"Iya sip udah sana ke kelas nanti ketemu sama kakak Mudat loh," Ucap nya meledek Meila.

"Apasi Man ih, eh itu kerudung lo Kotor dikit."

"Ah ini gapapa nanti bisa di balikin kerudungnya, gue kesana dulu ya bye."

■□■□■□BERSAMBUNG□■□■□■

Salam Manja Dari

Istri Sah Oh Sehun 💞

MeiRa  [LENGKAP] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang