"Gue emang ganteng, kemana aja lo?"
-Rafael-
Sebelum baca Chapter ini jangan lupa follo akun author dulu ya biar sama-sama enak 💙
•°•°•
Meila masih asik berkutik dengan sapu yang ia gunakan untuk piket kelas.
"Mei."
Meila kaget ia sangat ingin berteriak kencang karena orang yang memanggil namanya itu adalah Rafael.
"Apa," Jawab Meila tanpa melirik ke arah Rafael, karena ia sedang menutupi rasa gugup nya.
"Lo lirik gue dong!" Ucap Rafael sedikit datar.
"Ngapain? Udah gak usah ganggu kakak gak liat gue lagi piket?"
"Iya gue liat," Ucapnya dingin.
"Yaudah gak usah ganggu gue."
"Gue cuma mau ngomong bentar."
"Ngomong apaan?" Kali ini Meila memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah Rafael.
"E-eh aa-anu it-itu gue," Ucap Rafael kikuk dia merasakan ke gugupan yang sangat dahsyat apalagi sekarang mata Meila terus menatap mata elangnya Rafael.
"Apasih lo kak? Anu-anu itu-itu? Cepetan mau ngomong apaan? Gue tau ko lo pasti gak bisa ngomong kan karena lo gak pernah ngomong panjang sama cewe ditambah lagi cewenya cantik kaya gue," Ucap Meila membanggakan dirinya padahal sebenernya dia juga sangat gugup tapi ia mencoba menyembunyikan semuanya serapi mungkin.
"Gue gak jadi ngomong!" Ucapnya terdengar datar.
"Ih nyebelin, buang-buang waktu gue aja lo!"
"Oh," ucap Rafael singkat.
"Ih nyebelin banget sih lo kak! Lo manusia terbuat dari apa? Heran gue sama lo! Punya sikap ko dingin banget, gak cocok sama muka lo yang ganteng!" Meila Langsung Membekap Mulutnya Sendiri Karena menyadari ia telah mengatakan bahwa Rafael itu ganteng.
"Gue emang ganteng, kemana aja lo?"
"Cih, ko lo nyebelin banget ya, beda banget sama lo yang pernah minta maaf ke gue pas penutupan mopdb"
Rafael berdecak geram melihat gadis yang ada di depannya, jika bukan karena suruhan teman-temannya ia sangat malas bertemu gadis bawel dan amat galak ini.
"Apa lo liat-liat!" ucap Meila membuyarkan lamunan Rafael.
Ni cewek galak bener! Awas aja nih si Adam kalo gak nembak Salma gue abisin! Ah sial Tod itu bikin gue spotJantung deket-deket sama Meila- Batin Rafael
"Wooii lo malah ngelamun lagi."
"Hm maaf! Gue gak jadi ngomong hari ini mungkin nanti."
"Nanti? Kapan? sekarang aja kenapa sih?" Tanya Meila setengah penasaran.
"Kayanya belom waktunya! Selesain aja piketnya. Gue duluan," ucap Rafael lalu meninggalkan Meila sendirian di kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MeiRa [LENGKAP] ✔
Novela Juvenil(UTAMAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA. MAKASIH)💙 Meila Putri Azahra gadis yang terpaksa meninggalkan Kota kelahirannya demi pekerjaan sang ayah, kini menjalankan hari-harinya di kota yang cukup asing baginya. Meila jatuh hati pada pria kelahiran Kota...