1

17.8K 1.1K 8
                                    

Mingyu bangun dengan tubuhnya yang lemah, setiap inci dari ototnya mungkin sudah lelah menahan beban tubuh pria itu walaupun bisa dibilang pria itu termasuk pria yang 'bugar'.

Ia mengecek handphonenya dan ada banyak notifikasi muncul menanyakan kabarnya.

Akhirnya ia memilih untuk berjalan menuju counter dapurnya, mengambil gelas dan sehelai kantung berisi teh untuk mengawali kegiatannya hari ini.

Tapi kegiatannya tertahan saat seseorang mengetuk pintu apart nya.

Ia pun pergi menghampiri pintu dan mengecek siapa yang datang, ah pria itu.

Mingyu memilih untuk berpura pura kalau dia tidak ada di apartemennya, karna dia butuh waktu untuk menyendiri.

"Tuan! Tolong buka pintunya, kita harus bicara!"

Mingyu mengacuhkan ucapan itu dan memilih untuk kembali meneruskan kegiatannya, ia meraih handphonenya dikala ketukan itu berubah menjadi agresif.

'Tolong urus pria diluar apartemenku, aku mempekerjakanmu bukan hanya untuk duduk dan mengatur jadwalku'

Butuh waktu 10 menit sebelum akhirnya terdengar keributan diluar dimana bisa direka kalau salah satu diantara mereka ada yang diseret menjauhi apartemen Mingyu.

'Pria itu sudah di amankan tuan'

Mingyu mengabaikan isi pesannya dan membawa segelas teh itu menuju ruang tengah yang menyuguhkan pemandangan sungai Han di pagi hari.

Pikirannya yang berubah membuat pria itu kembali membuka pesannya.

'Bawa dia ke gedung kosong, aku akan menghabisinya dengan tanganku sendiri'

Mingyu pun mengangkat pantatnya dari sofa itu dan langsung bersiap siap untuk pergi menuju destinasinya.

-🌅-

Mingyu turun dari mobilnya disambut oleh asistennya, ia disuguhi seorang pria yang duduk lemas di atas kursi dengan kepalanya yang terbungkus kain.

Mingyu turun dari mobilnya disambut oleh asistennya, ia disuguhi seorang pria yang duduk lemas di atas kursi dengan kepalanya yang terbungkus kain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now you're face to face with the greatest mafia in South Korea, Kim Min-gyu.

Hanya orang bodoh yang mencari gara gara dengan Mingyu, seperti pria yang kepalanya terbungkus kain di hadapan Mingyu saat ini.

Meronta agar Mingyu mengampuninya, padahal ia tau semua itu sia sia.

Mingyu tidak akan mengampuninya.

He's Kim Mingyu.

Pria yang tidak memiliki hati, selalu bermain dengan nyawa seseorang layaknya nyawa itu sangat mudah untuk didapatkan.

Tidak ada kepolisian yang berusaha menahannya, karna semua orang yang berusaha menghalanginya hanya akan dikenang dalam nama.

Aka dia akan membunuhnya.

Lagipula ia tidak pernah menyeleweng, karna musuh Mingyu adalah konglomerat tangan kotor yang selalu memakan uang rakyat dan dirinya tentu saja.

Banyak yang mengutang dengan Mingyu tapi dia selalu lupa kalau dia telat membayarnya artinya masa nyawanya di bumi berkurang.

Terkadang kepolisian kewalahan mengatasi Mingyu karna kalau pria itu suasana hatinya sedang buruk dan banyak yang bermain main dengannya, dia bisa saja membunuh 2-3 orang dalam sehari.

Dan sekarang dia akan membunuh orang di hadapannya saat ini karna pria itu sudah lancang menghancurkan mansion Mingyu selagi Mingyu pergi ke Swiss.

"Tuan tolong beri saya kesempatan"

Mingyu sudah menodongkan pistol ke kening pria itu dan menarik pelatuknya, menyebabkan suara ledakan yang memekikkan telinga.

"AAAAA!!!"

Mingyu langsung menoleh ke sumber suara itu, disana seorang pria muda terjatuh dengan wajahnya yang menunjukkan ekspresi shock.

"Kenapa kalian diam saja? Tangkap dia"













To be continue...

Lies ; Meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang