16

6.2K 700 2
                                    

Wonwoo terkejut karena begitu ia sampai di mansion Mingyu, beberapa furnitur rusak dan ada jejak hitam di dinding dan beberapa furniturnya juga.

"Seungmin meledakkan bom di perpustakaan tuan" ucap Minghao menjelaskan situasinya ke Mingyu, "Beberapa pelayan terluka tapi kami sudah membawa mereka ke rumah sakit"

"Kau sudah mengurusnya?"

Minghao mengangguk, "Kami sudah membuang jasadnya di laut, tuan"

Wonwoo terbelalak dikala ia mendengar pernyataan itu, padahal Mingyu sudah berjanji ia tidak akan membunuh Seungmin.

"Apa dia mengincar Wonwoo?" tanya Mingyu dengan suara baritonnya.

Wonwoo takut melihat Mingyu yang seperti ini, ia tidak mau Mingyu bersikap seperti ini.

"Saya rasa iya karena ledakannya berada di perpustakaan dimana tuan Wonwoo selalu menghabiskan waktunya disana" jelas Minghao.

"Satu pertanyaanku, siapa yang membiarkannya masuk ke mansionku? Kemarin aku memberi toleransi pada kalian karena ia menggunakan senjata, tapi kali ini? Apa kalian pikir keamananku hanyalah candaan?!" Mingyu membentak para security yang berbaris rapih di belakangnya saat ini.

"Atau ada salah satu dari kalian yang menginginkan aku mati?" Mingyu mendekati security itu satu persatu.

Wonwoo gemetar dikala ia melihat urat leher dan tangan Mingyu muncul disaat ia menginspeksi securitynya satu persatu.

"Baekho, Shownu, Bangchan, Sehun" panggil Mingyu, "Kalian ber empat aku tunjuk sebagai kepala security per team bukan? Kalian serahkan padaku siapa yang memberi keparat itu izin untuk masuk ke mansion dan menghancurkan mansionku, apa kalian tidak jera dengan kejadian kemarin?!"

"Kami jera, tuan!"

"Lalu kenapa kesalahan ini terulang kembali?!!!"

Suasana kembali berubah menjadi hening, "Dalam 3 hari, setiap kepala team harus memberikanku petunjuk siapa yang membantu Kim Seungmin masuk ke mansionku. Yang memberikannya lebih banyak, akan ku beri bonus. Tapi yang tidak bisa menemukannya sama sekali, aku akan memotong waktu hidupmu di dunia ini"

Mingyu langsung membawa Wonwoo masuk ke dalam mansionnya tapi satu hal membuat kemarahannya meredam, tangan Wonwoo yang gemetar.

Mingyu menggenggam tangan Wonwoo, "Maaf, aku terbawa emosi tadi"

Wonwoo masih terdiam.

Mingyu pun membawa Wonwoo duduk di ruang tengah, "Kau mau susu coklat?"

Wonwoo pun mengeluarkan air matanya, ia benar benar ketakutan sekarang.

Tapi Mingyu yang paham akan hal itu malah menarik pria kucing itu kedalam dekapannya, "Apa aku membuatmu ketakutan?"

Wonwoo mengangguk kecil.

"Aku tidak membentakmu, tapi kau ketakutan?" tanya Mingyu kembali.

Wonwoo mengangguk kecil.

Mingyu kembali mengeratkan pelukannya seraya tangan kirinya mengelus pelan punggung Wonwoo, "Aku minta maaf"

Minghao dan beberapa pelayan yang tidak sengaja mendengar hal itu lagi lagi dibuat terkejut dengan sikap dan ucapan yang tidak pernah ia tunjukkan sebelumnya.

"Aku minta maaf sayangku, apa yang harus aku lakukan agar kau memaafkanku?" tanya Mingyu yang kemudian menatap Wonwoo yang wajahnya memerah dan matanya yang masih berlinang air mata.

"Aku ingin tidur sendiri" ucap Wonwoo.

Awalnya Mingyu ingin menolaknya, tapi mengingat Wonwoo masih ketakutan karena melihat dirinya yang meledak ledak. Akhirnya Mingyu mencoba untuk memahaminya pelan pelan.

"Baiklah, aku tidak akan mengunci kamarku. Kalau kau ketakutan, datang saja ke kamarku. Ya?"

Wonwoo mengangguk kecil, "Iya"













To be continue...

Lies ; Meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang