Semuanya terkejut dikala Wonwoo terbangun dan langsung memeluk Mingyu.
"Kak Mingyu" Wonwoo menangis sejadi jadinya, melupakan rasa sakit yang menghujam luka di perutnya itu.
Sekarang giliran Mingyu yang kebingungan, Wonwoo mengingatnya? Atau ini hanya bagian dari mimpi Wonwoo?
"Kak Mingyu aku merindukanmu, maaf aku berbohong padamu" ucap Wonwoo yang masih menangis.
Mingyu masih tidak percaya, tapi tangannya membalas pelukan Wonwoo.
"Wonwoo"
Wonwoo melepas pelukannya dan menatap Mingyu, "Iya kak?"
"Kau mengingatku?" tanya Mingyu.
"Aku ingat, aku ingat semuanya. Semua tentang kita berdua" ucap Wonwoo sambil menangis.
"Wonwoo, benar kau ingat semuanya?" Jeonghan membuka mulutnya.
Wonwoo menolehnya tapi lagi, tatapan asing itu ada di mata Wonwoo.
"Ma—maaf"
"Kau hanya mengingat memorimu dengan Mingyu?" tanya sang ibu.
Wonwoo mengangguk, "Y—ya"
"Tidak apa apa, pelan pelan saja" ucap sang ayah.
-🌅-
Mingyu agak risih tapi tidak bisa dipungkiri hatinya bahagia karena Wonwoo mengingatnya kembali.
Kenapa Mingyu merasa risih?
Karena Wonwoo sedari tadi duduk disampingnya, tangannya menopang dagunya dengan matanya yang terus menatap ke arah Mingyu.
"Apa lukamu tidak sakit?" tanya Mingyu.
Wonwoo mengecek lukanya, "Mereka bilang lukaku tidak terlalu dalam seperti kakak, jadi aku akan membaik dalam beberapa hari dan ya ini tidak terlalu sakit"
Mingyu tidak sengaja melihat perut Wonwoo yang putih mulus, ah sial apa lagi yang dipikirkan Mingyu sekarang?
"Kakak kenapa bisa luka seperti ini?" tanya Wonwoo.
"A—ah itu..."
"Dia tertusuk saat hendak membunuh orang yang menembakmu" Soonyoung menyingkirkan tirai yang memisahkan antara dirinya dengan Mingyu.
"Hah?!"
"Tapi aku tidak membunuhnya, Jisoo yang membunuhnya" ucap Mingyu yang agak panik karna dia takut Wonwoo ngerasa bersalah.
Seperti ucapan Jeonghan sebelumnya, Wonwoo selalu ngerasa bersalah tiap Mingyu membunuh orang.
Jadi untuk sekarang karena mereka baru baikan, Mingyu gamau ada debat lagi.
"Iya tapi 90% kau yang membuatnya sekarat bodoh" balas Soonyoung.
Wajah Wonwoo sudah menunjukkan ekspresi sedihnya.
Mingyu berusaha memberi tanda ke Soonyoung untuk menutup mulutnya.
"Dengar, kakak membunuhnya bukan karenamu Wonu" ucap Mingyu dengan lembutnya dan itu bikin Soonyoung kaget.
"Tapi tetap saja judulnya 'kakak membunuh orang yang menyakitiku'" balas Wonwoo.
Mingyu menghela nafasnya, "Iya tapi kan tujuannya beda sayang"
"Astaga, baru ketemu sudah mulai sayang sayangan saja" celetuk Soonyoung.
Mingyu menatap tajam Soonyoung sebelum perhatiannya kembali ke Wonwoo, "Kita bicarakan hal ini nanti lagi ya? Agak susah bicara disini karena ada macan meleyot disini"
"Maca—"
"HEH!"
-🌅-
Dua minggu berlalu, mereka bertiga sudah di perbolehkan untuk pulang.
Kondisi Wonwoo juga agak membaik, ingatannya sedikit demi sedikit sudah kembali.
Walaupun ada beberapa potong memori yang masih ia lupakan.
"Biar aku yang mengantar kalian pulang" ucap Mingyu pada Wonwoo dan keluarga.
"Lalu aku?" Soonyoung menunjuk ke arah dirinya sendiri.
"Soonyoung!"
Soonyoung menoleh ke arah kanan, senyumnya merekah begitu ia mengenali siapa pria itu.
"Jihoon!" Soonyoung hendak memeluk Jihoon tapi Jihoon sudah memasang peringatan membuat pria itu tidak jadi memeluknya.
"Ayo masuk" ucap Mingyu pada keluarga Wonwoo untuk memasuki mobilnya.
Mobil Mingyu besar, jadi mereka tidak duduk berhimpitan.
Mingyu duduk bersama sopir di depan, di tengah ada orang tua Wonwoo dan di belakang ada Wonwoo dan Jeonghan.
"Antar mereka ke resto bbq hanwoo, kau tau kan?" tanya Mingyu pada sopirnya.
"Siap, tuan"
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies ; Meanie ✔️
FanfictionBook 1: Lies Book 2: Truth Mingyu membunuh seseorang, Wonwoo tidak sengaja melihatnya. Berbohong adalah jalan ninja Wonwoo, tapi siapa sangka dia malah semakin terikat dengan mafia itu? •bxb. •mpreg. •no kids allowed. •Collab with you make us stay.