47

4.6K 463 7
                                    

Makan malam besar besaran diadakan di mansion Mingyu, karena seluruh kawannya dan keluarga Wonwoo terlibat di dalamnya. Mereka mengadakan pesta bbq di halaman belakang.

Malam itu Wonwoo penuh dengan senyuman, pembicaraannya dengan Jisoo berhasil membuat Wonwoo kembali melihat sebuah harapan di depan sana.

"Ibu senang kau sudah kembali ceria" ibu Wonwoo mengelus rambut sang anak.

"Wonu sayang ibu" Wonwoo memeluk ibunya layaknya seorang anak kecil.

Wonwoo sedikit melirik ke arah Mingyu yang sedang dibisiki sesuatu oleh Jihoon.

Ekspresi Mingyu berubah sebelum akhirnya ia pergi masuk ke dalam mansion, Wonwoo yang tadinya hendak menyusul Mingyu. Langkahnya terhenti begitu Jihoon memintanya untuk mencicipi masakannya.

Di dalam sana Mingyu berdiri di depan dua orang yang tidak asing untuknya.

"Kau mengadakan pesta tanpa kami?"

Mereka adalah orang tua Mingyu.

"Kenapa aku harus mengundang kalian?" balas Mingyu.

Jongin menghela napasnya, "Dengar, ayah minta maaf"

"Apa kau pernah melihatku memaafkan orang lain?" tanya Mingyu.

"Ya, Wonwoo"

Benar juga.

Seumur hidupnya, Mingyu tidak pernah memaafkan orang lain.

Tapi untuk Wonwoo, ada pengecualian disana.

"Jadi kalian berusaha menyamakan posisi kalian dengan Wonwoo?" tanya Mingyu melempar smirknya.

"Bukankah begitu? Kami orang tuamu Mingyu" ucap Jongin.

"Berani sekali kalian mengatakan hal itu padaku? Saat aku mengangkat kakiku dari rumah, apa ada salah satu dari kalian yang menanyakan kabarku? Mencari keberadaanku? Sampai saat kalian pindah ke Sydney, apa kalian ada mengabariku?"

"Bisakah kita menutup masa lalu dan membuka lembaran baru nak?"

Mingyu menggeleng, "Tid—"

"Oh? Om, tante? Selamat datang" Wonwoo tiba tiba menyambut mereka dengan senyuman.

Awalnya Jongin dan Krystal agak risih tapi mau tidak mau mereka harus menerimanya.

"Kak kenapa mereka dibiarkan disini? Ayo bergabung dengan kami" ucap Wonwoo.

"Tidak per—"

"Oh ayolah, pestanya baru dimulai kok. Ayo bergabung" ucap Wonwoo membawa mereka berdua ke halaman belakang.

Mingyu menarik tangan Wonwoo, "Kenapa kau melakukan ini?!"

"Kita harus memperbaiki keadaan kak, mau sampai kapan kakak musuhan dengan orang tua kakak?" tanya Wonwoo dengan lembutnya.

"Wonwoo kau tidak mengerti, mereka—"

"Kak, manusia melakukan kesalahan dan mereka berhak untuk dimaafkan. Layaknya kakak ke aku, kakak bisa memaafkan aku. Kenapa ke orang tua kakak tidak? Mari hidup dengan penuh kedamaian? Ya?"

Mingyu menghela napasnya, "Baiklah"

"Dan satu lagi, aku tidak mau mendengar kakak memaafkan orang tua kakak karena aku. Maafkan mereka karena hati kakak yang menginginkannya"

"Itu akan memakan waktu yang lama"

"Setidaknya kakak berusaha"

Mingyu tersenyum sebelum mengecup ringan bibir Wonwoo, "Aku mencintaimu"

"Aku juga mencintai kakak"

-🌅-

Suasana agak canggung saat orang tua Mingyu bergabung, tapi untungnya ayah Wonwoo, Seokmin dan Soonyoung berhasil mencairkan suasana dengan melempar lawakan antara satu sama lain.

Wonwoo yang melihat ayahnya, benar benar terpesona karena umurnya yang bisa dibilang tidak lagi muda ini masih bisa menunjukkan energinya.

Rasanya seperti ayahnya ini sepantaran dengan SeokSoon.

"Dengar, dulu aku juga pernah mencuri celana dalam orang yang aku benci sampai sampai dia datang ke sekolah tidak memakai celana dalam" ucap ayah Wonwoo mengundang tawa semua orang.

"Aku! Aku pernah mencoret coret wajah orang yang aku benci dengan spidol permanen, alhasil dia harus tampil dengan wajah itu sampai 2 minggu" balas Seokmin yang kembali membuat mereka tertawa.

Tanpa mereka sadari dua orang sedang asik berbicara di pojok meja sana.

Ya, itu Wonwoo dan Krystal.










To be continue...

Lies ; Meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang