41

4.9K 501 0
                                    

Keesokan paginya mereka terbangun dalam keadaan telanjang bulat, ya mereka melakukannya lagi semalam.

Mingyu terbangun lebih dulu, ia melihat wajah damai Wonwoo dan rasanya ia ingin memukul dirinya sendiri karena sudah mengikat Wonwoo dengannya.

Mingyu merasa tidak pantas untuk Wonwoo.

Tidak ada satu hal pun tentang dirinya yang pantas untuk dipasangkan dengan Wonwoo.

Tapi kalau ia melepas Wonwoo begitu saja, ia malah akan menyakiti Wonwoo lebih jauh.

Akhirnya Mingyu mengambil handphonenya dan membuka pesan teks.

Minghao

Mingyu
Hao, temui saya di cafe Grind sekarang

Mingyu langsung bangkit dan bersiap siap untuk pergi.

-🌅-

Mingyu menyeruput kopinya, "Mansion baik baik saja kan? Apartemenku juga?"

"Semuanya dalam keadaan baik, tuan" ucap Minghao.

Minghao bisa lihat atasannya saat ini dalam keadaan gelisah dan kebingungan, "Apa ada masalah tuan?"

"Minghao, apa aku harus melepasnya?" tanya Mingyu.

Minghao jelas terkejut, "Bagaimana tuan?"

"Wonwoo, apa aku harus melepasnya?" tanya Mingyu.

"Lagi?"

"Apa maksudmu, lagi?"

"Tuan ingin meninggalkan Wonwoo lagi?" tanya Minghao.

Mingyu memijat batang hidungnya, "Entahlah"

"Kalau begitu seharusnya sejak awal tuan tidak mendatanginya di rumah sakit, seharusnya tuan tidak kembali" jelas Minghao.

"Apa maksudmu?"

"Tolong pikirkan bagaimana perasaan Wonwoo kalau tuan menghilang lagi? Siapapun bisa melihat hubungan tuan dan Wonwoo sangat rumit, dua insan yang saling bertolak belakang. Tapi kalian berdua adalah rumah untuk satu sama lain"

"Bukan begitu Hao, aku merasa aku adalah penyebab hidupnya semakin kacau berantakan" ucap Mingyu.

"Takdir tuan, itu takdir. Jangan salahkan diri sendiri, kehidupan kita sudah ada skenarionya"

Mingyu menghela napasnya untuk kesekian kalinya.

"Tuan, sama seperti ucapan saya pada Wonwoo. Wonwoo benar benar mencintai tuan, jadi saya beri dua pilihan. Tetap disisinya atau ceraikan dia dan biarkan dia memiliki pria lain" ucap Minghao.

Option ke dua berhasil bikin emosi Mingyu naik, tidak. Dia tidak mau Wonwoo dengan pria lain.

"Aku tidak mau pria lain memilikinya"

"Kalau begitu tetaplah disisinya tuan" ucap Minghao, "Apa yang tuan dapatkan kalau tuan melepas Wonwoo begitu saja? Hanya sakit yang ada"

"Kau benar"

"Jangan melepas seseorang yang kau sendiri belum siap untuk melihatnya dengan orang lain, itu kata orang tua saya tuan"

"Terima kasih Minghao, kau benar benar membantuku" balas Mingyu.

Minghao mengangguk, "Tuan, saya mohon izin cuti untuk besok sampai minggu depan untuk mengunjungi orang tua saya"

"Baiklah, kau sudah 3 tahun tidak pulang. Aku izinkan kau pulang, alihkan semua pekerjaanmu ke Seokmin"

"Baik tuan, terima kasih"

-🌅-

Mingyu kembali ke rumah orang tua Wonwoo setelah menemui Minghao, disana ia bisa lihat Wonwoo dengan wajah khawatirnya langsung memeluk Mingyu.

"Kakak, astaga! Kakak habis darimana saja?" ucap Wonwoo yang langsung memeluk Mingyu.

Mingyu tersenyum, "Kenapa sayang?"

"Aku takut kakak meninggalkan aku karena ucapanku kemarin" Wonwoo kembali menangis.

Mingyu memeluk Wonwoo dan mengelus rambut Wonwoo, "Aku tidak akan meninggalkanmu sayangku"

"Tolong jangan tinggalkan aku"

Mingyu mengecup pucuk kepala Wonwoo, "Never in a million years"













To be continue...

Lies ; Meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang