"Tuan, pria itu kecelakaan. Mereka mengejarnya tapi pria itu lari ke tengah jalan dan ditabrak mobil lainnya"
Mingyu menatap asistennya, Xu Minghao.
"Bilang ke mereka bawa pria itu ke rumah sakit, aku mau dia tetap hidup supaya aku bisa menghabisinya sendiri"
"Baik tuan"
-🌅-
Mingyu memasuki rumah sakit dan tidak sedikit orang orang membisik bisik tentang alasan kehadirannya di rumah sakit, mengingat ia bukan tipe pria yang suka hadir di tengah tengah kerumunan publik seperti ini.
Ditambah dia punya dokter pribadi jadi dia tidak memerlukan rumah sakit untuk merawat dirinya.
Tapi dia ada disana, walaupun dijaga ketat dengan 4 bodyguardnya dan 1 asisten.
Asistennya menuntun Mingyu menuju kamar rawat inap dan masuk ke dalam sementara sisanya menunggu diluar.
Ada 4 pasien disana, mudah menemukannya karna pria itu terikat dengan borgol.
"Bisakah kau melepaskanku ? Tolong, aku takut"
Mingyu membuka tirai itu dan pria itu ada disana.
"Tuan" sapa bodyguardnya.
"Dokter bilang pria ini berpotensi mengalami amnesia, saya tidak bisa mengecek keadaannya jadi belum bisa memastikan apakah dia lupa ingatan atau tidak" bisik bodyguardnya sebelum meninggalkan ruangan.
Mingyu memasukkan tangannya kedalam kantung celananya.
'Manis'
Itu yang ada di pikiran Mingyu setelah melihat pria itu dengan lebih dekat dan lebih jelas.
"Kau siapa?"
"Apa saja yang kau lihat di gedung tadi?" tanya Mingyu dengan suara beratnya mendominasi atmosfer yang ada.
Pria berfitur wajah layaknya kucing itu memasang ekspresi wajah bercampur aduk sampai Mingyu sendiri tidak bisa menerka apakah pria itu lupa ingatan atau tidak.
"Ge-gedung? Apa wonu pergi ke gedung tadi?" tanya pria itu sambil meremas selimutnya.
Mingyu melempar senyumnya, "Jadi kau lupa ingatan? Atau berusaha mencoba melupakan ingatan?"
"A-aku ti-tidak paham"
Pria bernama Wonwoo itu menatap Mingyu ketakutan, "Ma-maaf tapi kau siapa ya?"
"Hey anak muda! Jangan bertingkah aneh! Kau menakutinya!" omel wanita paruh baya yang berada disamping mereka.
Mingyu memberikan senyumannya ke arah wanita itu, "Saya suaminya"
"Oh astaga, maaf aku tidak tau. Apakah anak manis itu lupa ingatan?" tanya wanita itu.
Mingyu mengangguk, "Sebuah mobil menabraknya dan berakhir dia lupa ingatan"
"Oh astaga malang sekali nasibnya, tetaplah disampingnya kalau begitu. Maaf sudah memikir yang tidak tidak"
"Tidak apa apa"
"Kau suamiku?"
Kali ini perhatian Mingyu tertuju penuh pada Wonwoo, "Ya, aku suamimu sejak 2 bulan yang lalu. Aku sedih karna kau melupakanku sayang"
"K-kau benar benar suamiku?" tanya Wonwoo berusaha meyakinkan pendengarannya.
Tidak, Wonwoo tidak lupa ingatan.
Rencana awalnya adalah ia berpura pura lupa ingatan agar Mingyu tidak mengincarnya lagi.
Tapi sayang, Mingyu malah tertarik pada Wonwoo.
Dan membuat sebuah drama akhirnya muncul diantara mereka.
Drama dimana Wonwoo jadi tidak bisa lepas dari Mingyu.
"Istirahatlah, aku akan kembali sore ini" ucap Mingyu mengecup kening Wonwoo sebelum meninggalkan tempat.
Keluar dari ruangan ekspresi hangatnya berubah menjadi dingin, ia juga mengelap bibirnya yang ia gunakan untuk mengecup kening Wonwoo.
"Buat surat pernikahan atas namaku dan pria itu, kau memegang dompetnya kan?" tanya Mingyu pada asistennya yang sibuk menyamai langkahnya dengan Mingyu.
"Pernikahan?"
"Aku menginginkannya"
"Baik, tuan"
"Dan juga, panggil para dokter itu. Aku akan membawa Wonwoo pulang ke apartemen, dia akan dirawat di apartemenku"
"Baik, tuan"
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies ; Meanie ✔️
FanfictionBook 1: Lies Book 2: Truth Mingyu membunuh seseorang, Wonwoo tidak sengaja melihatnya. Berbohong adalah jalan ninja Wonwoo, tapi siapa sangka dia malah semakin terikat dengan mafia itu? •bxb. •mpreg. •no kids allowed. •Collab with you make us stay.